Pembangunan fisik dan infrastuktur yang saat ini terus dikerjakan di Indonesia, tentu tidak terlepas dari peran para engineer, baik sebagai perencana, pelaksana di lapangan maupun sebagai manajemen. Begitu banyak latar belakang keahlian teknik yang dibutuhkan pada pembangunan tersebut. Mengingat, kompleknya ragam pekerjaan yang dihadapi serta target waktu penyelesaian yang dicanangkan.
Belum lagi industri manufaktur yang memproduksi peralatan maupun sarana penunjangnya, pertumbuhannya sangat cepat untuk merespon kebutuhan di lapangan. Dari kondisi ini, sangat membutuhkan tenaga ahli teknik yang handal dan “up to date” dengan teknologi. Hino melalui PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) selaku Agen Pemegang Merek (APM) dan PT Hino Motors Sales Indonesia selaku distributor utama kendaraan Hino di Indonesia tertarik untuk menyampaikan CSR mereka di bidang ini.
Pada tahun 2003 lalu, Hino mendirikan pabrik terpadu pada lahan seluas 30 hektar di Kawasan Industri Kota Bukit Indah – Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, yang memproduksi komponen utama kendaraan bermotor, seperti mesin, transmisi, propeller shaft, rear axle, proses machining : cylinder block, cylinder head, camshaft, crankshaft, dan connecting rod.
Tenaga ahli teknik pun sangat dominan di antara sekitar 2.500 karyawan yang bekerja pada HMMI. Kondisi ini pun menjadi keunggulan ketika mereka mengerahkan CSR untuk meningkat kualitas pendidikan tinggi teknik di perguruan tinggi. Hino pun memilih Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sebagai destinasi CSR mereka.
Kegiatan CSR berbasis pendidikan ini bertujuan untuk ikut serta meningkatkan kemampuan para calon Sarjana Teknik, dalam menghadapi tantangan pada dunia kerja nantinya. Di sini, Hino memberikan beberapa peralatan peraga atau simulator dan komponen kendaraan Hino kepada Departemen Teknik Mesin dan Industri. Peralatan tersebut bisa dipakai sebagai sarana bagi mahasiswa untuk mengenal secara nyata termasuk cara kerja dari komponen – komponen kendaraan bermotor.
Editor: Eko Adiwaluyo