Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menjalin kerja sama dengan platform edtech Cakap. Kerja sama ini merupakan salah satu upaya BP2MI dalam pembekalan keterampilan pekerja migran Indonesia (PMI).
Saat ini, terdapat sekitar 4,4 juta PMI yang tersebar di berbagai negara, dengan konsentrasi terbesar di Malaysia, Asia Timur (Hong Kong dan Taiwan), serta sejumlah negara Timur Tengah. Jumlah PMI tersebut berhasil menyumbangkan devisa sebesar Rp 159,6 triliun bagi negara setiap tahunnya.
Dengan angka yang cukup potensial tersebut, PMI Indonesia masih identik dengan stigma negatif seperti kurangnya keterampilan, pekerja rumah tangga, kekerasan pada pekerja hingga PMI ilegal. BP2MI berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memberikan fasilitas pelatihan kepada PMI sebelum bekerja di negara tujuan.
“Setiap tahunnya, PMI menyumbangkan devisa sebesar Rp 159,6 triliun. Angka ini menjadi yang terbesar kedua setelah devisa dari sektor minyak dan gas (Migas). Agar potensi dan kondisi PMI selaras, pemerintah berkomitmen untuk memberikan perlindungan dan pembekalan kepada PMI sebelum mengirim mereka ke negara penempatan,” ungkap Benny Ramdhani, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam siaran tertulis Cakap.
Kerja sama dengan Cakap menjadi salah satu langkah BP2MI mewujudkan komitmen tersebut, terutama dari segi pembekalan bahasa asing sesuai negara penempatan. Dalam kerja sama ini, Cakap berperan sebagai platform upskilling yang akan memberikan kursus bahasa asing untuk PMI. Cakap menyediakan beasiswa kursus bahasa asing khusus untuk calon tenaga kerja Indonesia atau calon PMI.
“Kami menyadari bahwa pembekalan bahasa bagi calon Pekerja Migran Indonesia amat lah penting. Terlebih dalam pengayaan kosakata pada sektor atau bidang pekerjaan yang akan dituju. Pembekalan bahasa asing bertujuan agar Pekerja Migran Indonesia memiliki daya saing yang tinggi, dalam keterampilan dan berkomunikasi,” ujar Jonathan Dharmasoeka, Chief of Business Cakap dalam keterangan yang sama.
Untuk saat ini, Cakap menyediakan dua beasiswa kursus bahasa asing, yakni bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Beasiswa ini mencakup 48 sesi pelatihan semi privat dengan tiga hingga lima siswa persesinya yang dilakukan secara online. Program beasiswa ini telah dimulai sejak 27 Maret 2022 pada sejumlah calon PMI yang mendapatkan kelas bahasa Mandarin sebelum dikirim ke negara tujuan mereka yaitu Singapura.
“Cakap menargetkan lebih dari 1000 calon tenaga kerja Indonesia akan mendapatkan kursus bahasa asing sebelum ditempatkan di negara tujuan. Dengan adanya kerja sama antara Cakap dan BP2MI ini diharapkan dapat memudahkan akses ke pekerjaan yang lebih baik dan peningkatan penghasilan,” tutup Jonathan.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz