Kesetaraan Gender Pengaruhi Kesejahteraan Global

marketeers article
Close-up of businesswoman working on a laptop in an advertising agency

Kesetaraan gender bukan hanya hak asasi manusia yang mendasar. Membekali perempuan dengan akses kesehatan, pekerjaan layak, serta memberikan kebebasan dalam pengambilan keputusan diyakini mampu membawa perubahan besar. Tidak hanya untuk lingkungan di sekitar mereka tetapi juga dunia.

Hal tersebutlah yang ingin terus digalakkan oleh banyak pihak. Mulai dari para aktivis hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kesetaraan gender bahkan menjadi satu dari 17 perubahan dalam rencana PBB,“The 2030 Agenda for Sustainable Development”.

Kesetaraan gender diyakini bisa dimulai dengan penerapan di lingkungan terdekat, contohnya tempat kerja. Perusahaan diminta untuk dapat mendukung perubahan untuk tercapainya kesetaraan gender di dunia kerja. Menyoroti pentingnya kesetaraan gender di berbagai ruang lingkup, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa kesetaraan bukan hanya tentang jumlah.

Membuat perbandingan pekerja laki-laki dan perempuan menjadi 50:50 tidak begitu saja dapat diartikan sebagai kesetaraan gender. Aspek yang perlu diperhatikan adalah memberikan peluang yang sama baik laki-laki maupun perempuan di semua level kepemimpinan.  Hal lain yang perlu diperhatikan adalah masih ada perusahaan yang memberlakukan perbedaan upah terhadap pekerja perempuan.

“Ini tentang bagaimana partisipasi dari perempuan dan laki-laki di suatu bidang yang sama. Kesetaraan gender adalah tugas bagi kita. Ini adalah isu mendasar. Pemahaman mengenai hal ini sangat dibutuhkan. Tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga masa yang akan datang,” ujar Sri.

Hasil penelitian Bank Dunia menyebutkan tingkat kesejahteraan secara global meningkat 21,7% jika kesetaraan gender diimplementasikan. Sebaliknya, kerugian pada human capital wealth diperkirakan mencapai US$ 160,2 triliun akibat ketidak setaraan gender.

Related