Mpox atau monkeypox yang biasa disebut juga dengan cacar monyet menjadi isu kesehatan yang saat ini tengah menjadi perhatian global. Terlebih, kasus mpox rentan dialami oleh anak-anak.
Sebelumnya, Mpox sendiri telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan global. Virus yang awalnya endemik di Afrika itu kini telah ditemukan di Eropa dan Asia, bahkan Indonesia.
Kondisi ini tentu saja patut menjadi perhatian masyarakat, khususnya para orang tua. Pasalnya, anak-anak termasuk dalam kelompok yang rentan terhadap virus mpox.
BACA JUGA 4 Jenis Orang yang Diutamakan Menerima Vaksin Mpox
Mengutip dari Save the Children, Dr Revati Phalkey selaku Direktur Global Kesehatan dan Gizi mengatakan, data menunjukkan anak-anak lebih berisiko tertular mpox.
“Kami tahu dari pengalaman puluhan tahun ini bahwa anak-anak yang paling rentan (pada mpox) dan pada kondisi tersebut dapat mengalami nasib yang lebih buruk, seperti anak-anak yang kekurangan gizi dan mereka yang tinggal di pengungsian yang padat dengan akses terbatas ke air bersih, sanitasi, dan kebersihan,” ujar Phalkey.
Mirisnya, data menunjukkan bahwa 70% dari 14.901 kasus di RDK terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun, dan hampir empat kali lebih mungkin meninggal karena mpox daripada orang dewasa.
Data WHO mengungkap rasio kematian kasus untuk anak-anak di bawah usia satu tahun adalah 8,6%, dibandingkan dengan 2,4% pada orang berusia 15 tahun ke atas.
BACA JUGA Ketahui 4 Hal Ini sebelum Mendapatkan Vaksin Mpox
Pada anak-anak, mpox menyebabkan demam, ruam di seluruh tubuh, sakit kepala, dan kelelahan. Dalam kasus parah, mpox dapat menyebabkan sepsis, respons yang mengancam jiwa terhadap infeksi yang memerlukan perhatian medis segera.
Beberapa anak juga mengalami masalah pernapasan dan kesulitan menelan, serta lebih berisiko mengalami infeksi bakteri sekunder. Lebih lengkapnya, berikut ini beberapa alasan virus cacar monyet (mpox) lebih rentan tertular pada anak-anak:
1. Penularan mungkin disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh anak-anak yang lebih lemah dan/atau fakta bahwa anak-anak mungkin memiliki lebih banyak interaksi kontak fisik melalui bermain dan di sekolah. Virus dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit, kontak melalui udara, dan bahkan dari permukaan dan benda yang terkontaminasi seperti tempat tidur, pakaian, dan peralatan memasak.
2. Anak-anak mungkin berakhir pada risiko yang lebih tinggi karena kemiripan beberapa gejala mpox dengan penyakit umum anak lainnya, seperti skabies dan cacar air yang menyebabkan keterlambatan deteksi dan pengobatan serta keterlambatan diagnosis dan pengobatan.
Editor: Ranto Rajagukguk
