Sel darah putih berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Ketidakseimbangan dalam jumlah sel darah putih berpotensi menyebabkan berbagai kondisi medis serius yang memengaruhi kualitas hidup.
Menurut Cleveland Clinic, jumlah sel darah putih yang normal berkisar antara 4.000 hingga 11.000 sel per mikroliter darah. Jika jumlahnya berada di atas atau di bawah angka tersebut, ini bisa memicu sejumlah penyakit mematikan. Di antaranya sebagai berikut:
BACA JUGA: P Diddy Diduga Beri Korbannya Obat Bius Kuda, Apa Itu?
Leukopenia
Leukopenia adalah kondisi ketika jumlah sel darah putih menurun drastis. Salah satu penyebab umumnya ialah anemia aplastik, yaitu gangguan saat sumsum tulang berhenti memproduksi sel darah baru secara memadai.
Rendahnya jumlah sel darah putih membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, yang dapat mengakibatkan gejala seperti demam, nyeri tubuh, dan menggigil.
Leukositosis
Sebaliknya, jumlah sel darah putih yang terlalu tinggi disebut leukositosis. Kondisi ini mungkin menjadi tanda adanya infeksi, leukemia, limfoma, atau gangguan autoimun.
Pada leukemia, misalnya, sumsum tulang memproduksi sel darah putih abnormal dalam jumlah yang berlebihan, mengganggu produksi dan fungsi sel darah sehat lainnya, termasuk sel darah merah dan trombosit. Gejala umum yang dialami penderita leukemia meliputi kelelahan ekstrem, infeksi berulang, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
BACA JUGA: Penyebab Kematian Mendadak pada Orang yang Tak Punya Riwayat Sakit
Limfoma
Limfoma adalah jenis kanker yang berawal dari limfosit, salah satu jenis sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel limfosit tumbuh secara tidak terkendali, mereka dapat membentuk tumor di berbagai bagian tubuh, terutama di kelenjar getah bening.
Limfoma dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu limfoma Hodgkin, yang ditandai dengan sel Reed-Sternberg, dan limfoma non-Hodgkin, yang mencakup berbagai subtipe berdasarkan jenis sel yang terlibat dan tingkat kecepatan perkembangan penyakit.
Gejala limfoma bisa berupa pembengkakan kelenjar getah bening tanpa rasa sakit, demam, penurunan berat badan, dan keringat malam.
Gangguan Kekebalan Tubuh
Ketidakseimbangan sel darah putih juga bisa berkaitan dengan gangguan kekebalan tubuh, termasuk penyakit autoimun. Pada gangguan ini, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat seolah mereka adalah ancaman.
Hal tersebut mengakibatkan tubuh kehilangan proteksi terhadap infeksi, bakteri, dan virus. Gejala gangguan kekebalan tubuh bisa bervariasi, namun umumnya tubuh sering mengalami infeksi berulang, luka yang tidak sembuh, batuk terus-menerus, atau kesulitan bernapas.
Untuk menjaga keseimbangan sel darah putih, penting bagi Anda melakukan pemeriksaan darah secara rutin. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi gangguan lebih awal, sehingga penanganan medis dapat dilakukan dengan tepat dan tepat waktu.
Editor: Ranto Rajagukguk