Definisi cantik di mata publik tak terlepas dari peran brand yang mempersuasi publik dengan definisi kecantikan versi mereka. Di Indonesia, tak jarang terdapat sejumlah brand yang secara eksplisit maupun implisit mengkomunikasikan definisi cantik merujuk kepada mereka yang memiliki kulit putih nan cerah.
Tak heran jika 24,6% perempuan Indonesia di bawah 18 tahun menilai memiliki kulit putih lebih penting dibandingkan bahagia. Lantas, apakah definisi cantik ini berubah ketika perempuan beranjak dewasa?
Dari survei yang dilakukan ZAP Beauty Index 2018 terhadap 17.889 perempuan di seluruh Indonesia menunjukkan meski 24,6% responden di bawah 18 tahun mengatakan kulit putih lebih penting, ternyata responden berusia 24 tahun ke atas memperlihatkan mereka mampu menerima kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki.
50,7% perempuan telah merasa percaya diri dengan kondisi fisik mereka. Rasa percaya diri tersebut meningkat seiring dengan bertambahnya usia dan kedewasaan.
Namun tak bisa dipungkiri, masih banyak perempuan Indonesia yang mendambakan kulit putih. Berlian Marsheilla, Atlet Voli yang membela Indonesia pada Asian Games 2018 pun berbagi cerita, “Jadwal latihan dan turnamen yang padat membuat saya tidak banyak waktu untuk merawat kecantikan kulit wajah. Padahal sebagai atlet pun, saya mendambakan kulit wajah yang bersih dan cerah sebagai salah satu kunci rasa percaya diri di setiap kesempatan, termasuk saat bertanding membela Indonesia,” kata Berlian.
Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi hal ini, Head of Hi-Tech Property and Consumer MarkPlus, Inc. Yosanova Savitry mengatakan selain edukasi merek terhadap pasar perihal definisi kecantikan adalah kulit putih, kiblat kecantikan perempuan Indonesia yang mengarah ke Negara Asia Timur juga menjadi salah satu alasan. Seperti diketahui, mayoritas warna kulit perempuan Asia Timur adalah kuning langsat, putih, dan cerah. Tak heran jika banyak perempuan Indonesia yang mendambakan penampilan serupa.
Terlepas dari itu, survei ini menemukan seiring perempuan bertambah dewasa, mereka tidak lagi terdorong menjadi cantik karena pengaruh pasangan, lingkungan, pergaulan, maupun media sosial. Dorongan untuk merawat penampilan fisik 82,2% datang dari diri sendiri.
Hal ini menunjukkan perempuan Indonesia meyakini perasaan cantik dimulai dari dan untuk diri sendiri. Dapat dikatakan, mayoritas perempuan Indonesia telah memiliki tingkat self-love yang cukup tinggi. Sebab, self-love yang merupakan bentuk penerimaan dan apresiasi diri ini dapat diekspresikan dengan bermacam cara, antara lain merawat diri dengan baik.
Head of Medical and Training ZAP Clinic dr. Dara Ayuningtyas mengatakan, “Perempuan dengan tingkat percaya diri dan self-love yang tinggi akan lebih menghargai dan mencintai diri sendiri. Efeknya, mereka akan lebih sadar terhadap kebutuhan tubuh sehingga sering berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, tidur teratur, merawat kebersihan, serta kecantikan diri,” kata Dara.
Selain itu, survei ini juga menemukan indikator kecantikan kini tak lagi diukur berdasarkan kulit putih, dandanan stylish, atau pun tubuh langsing. 67.5% responden percaya, kecerdasan merupakan daya tarik terbesar dari seorang perempuan. Lebih dari itu, 76,8% responden meyakini kesehatan adalah hal yang paling berharga.
Editor: Sigit Kurniawan