Listrik merupakan kebutuhan pokok bagi siapapun. Dengan adanya listrik, suatu daerah bisa lebih berkembang, memajukan masyarakat, dan menyejahterakan individu di dalamnya. Hal ini disampaikan oleh Edison Sipahutar, EVP Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) di gelaran Jakarta Marketing Week 2020, Rabu (16/09/2020).
Melalui program Terangi Negeri, PLN menyasar daerah-daerah terpencil di Indonesia untuk dialiri listrik. Tujuannya tidak hanya untuk pemerataan dan perluasan jangkauan listrik. Menurut Edison, pemerataan listrik juga bisa menjadi sarana pemaksimalan potensi ekonomi, sehingga kesejahteraan lebih mudah diraih.
“Salah satunya dilakukan lewat program Electrifying Agriculture. Program ini menjadi cara PLN untuk beroperasi lebih efisien, efektif, dan tepat sasaran untuk meningkatkan perekonomian negeri, terutama pada sektor pertanian,” kata Edison,
Melalui program ini, PLN memberikan layanan listrik kepada pelaku usaha sektor petanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan di sejumlah wilayah di Indonesia. Dari program ini, PLN mengungkapkan telah berhasil memaksimalkan produktivitas pertanian dan meningkatkan efisiensi pelaku usaha tani. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing industri dan ketahanan pangan nasional.
Setidaknya ada enam aspek yang berusaha diraih PLN, di antaranya electric tractor, rice field electric charging, internet desa (i-desa, electronic waterpump, smart agriculture dan kerjasama dengan kementerian terkait seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Pedesaan.
“Pada tahun 2019, program ini berhasil menyerap 6.584 pelanggan dengan pendapatan mencapai Rp 22,48 miliar atau setara dengan penggunaan tenaga listrik sebesar 19,9 GWh. Catatan ini menjadi prestasi karena tidak hanya menambah pelanggan PLN, tapi program ini juga mendukung kemajuan sektor pertanian di Indonesia,” kata Edison.
Para program ini, PLN mengimplementasikan strategi benefit pelanggan. Petani yang terlibat dalam program Electrifying Agriculture bisa menurunkan biaya operasional hingga 40%. Edison juga mengungkapkan bahwa para petani mengalami tambahan frekuensi panen dari 1-2 kali setahun menjadi tiga kali setahun.
“Kami juga menawarkan kemudahan mendapatkan modal, tidak perlu membayar e-min, dan mendapatkan voucher listrik dalam proses pemasarannya.” kata Edison.
Bukti keberhasilan PLN dalam program ini semakin kuat dengan dukungan yang dilakukan terhadap pengembangan buah naga di Banyuwangi. Di sini, PLN memanfaatkan produk Meteor Garden (Meter Outdoor Pelanggan Non Persil Standard Proteksi dan Aman) untuk mendukung pengairan sawah. Hasilnya, buah naga berhasil di panen di luar musim panen yang artinya produktivitas perkebunan meningkat.
Tidak berhenti di sana, dukungan berupa cold storage memungkinkan buah naga lebih awet dan bisa disimpan dalam jangka waktu lebih lama.
“Electrifying Agriculture berhasil memberikan hasil baik untuk PLN dan pelaku sektor tani yang terlibat. Strategi ini terbukti efektif dengan raihan yang kami catat,” tutup. Edison.
Editor: Ramadhan Triwijanarko