Kian Potensial, Investree Makin Serius Garap Pasar Jawa Tengah dan Jawa Timur
Saat ini, pertumbuhan dunia digital semakin berkembang pesat. Banyak pemain membuat perusahaan rintisan atau akrab disebut startup. Dari sejumlah startup yang terlahir, banyak yang harus tumbang. Namun, ada pula pemain yang mampu bertahan dan kian membesar.
Salah satunya adalah Investree. Fintech peer to peer lending ini berhasil mencatatkan angka penyaluran pinjaman yang cukup signifikan sampai akhir 2020. Sebut saja Jawa Tengah sebesar Rp 507 miliar dan Jawa Timur sebesar Rp 72 miliar. Angka tersebut terus bertambah.
“Memasuki kuartal dua 2021, fokus pembiayaan kami tak lagi hanya berpusat di Jabodetabek tapi juga kota-kota besar lainnya. Terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur yang memiliki potensi pasar sangat besar. Namun, banyak dari mereka yang mempunyai bisnis solid tapi kesulitan melakukan ekspansi karena terkendala oleh pembiayaan,” ungkap Adrian Gunadi selaku Co-Founder & CEO Investree.
Ada beberapa fasilitas yang menjadi pilihan para nasabah. Para pelaku industri kreatif, jasa desain, dan manufaktur misalnya. Industri ini menggunakan Invoice Financing karena mereka bisa menjadikan tagihan dari proyek yang masih berjalan sebagai jaminan untuk mendapatkan pembiayaan.
Berbeda dengan Pre-Invoice Financing yang menjadikan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk mengajukan pinjaman. Sedangkan Account Payable Financing memberi kesempatan bagi para UKM meningkatkan perputaran bisnis. Di sini, Investree akan menyalurkan pembiayaan bagi pelaku UKM yang bertindak sebagai pembeli/pedagang yang membeli barang atau jasa ke penjual/produsen.
Bisnis Investree di Jawa Tengah dan Jawa Timur tumbuh pesat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pada periode 2019-2020, jumlah penyaluran pinjaman Investree di Jawa Tengah mengalami peningkatan Rp 257,8 miliar. Sedangkan untuk Jawa Timur, terjadi kenaikan sekitar 0,6% dari Rp 44,2 miliar pada periode 2019 menjadi Rp 72,5 miliar pada 2020.
“Setiap produk pinjaman Investree di Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki pembayar terbaik. Invoice Financing ada Gojek, Grab, dan Sriwahana Adityakarya. Pre-Invoice Financing kami punya E-catalogue Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), KAI Properti, dan Solusi Bangun Indonesia. Untuk Account Payable Financing, ada British Petroleum yang sudah menjadi pembayar setia di Investree Jawa Timur dan Jawa Tengah,” jelas Shareang Kusuma, VP Sales Regonal Java Investree.
Sebelumnya, Investree menggandeng salah satu mitra mereka, yakni Mbiz untuk mendukung pengembangan ekosistem UKM. Bertajuk Mbiz Market, keduanya membidik para pelaku UKM di Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Melalui kemitraan ini, Investree memberikan pinjaman pada transaksi barang dan jasa kepada Pemprov Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai salah satu aliran dana terbaik. Sedangkan Mbiz, membantu para UKM yang membutuhkan dukungan modal untuk mengembangkan usaha,” kata Adrian.