Industri perhotelan memang terdampak oleh pandemi COVID-19. Akan tetapi, kondisi ini tak membuat Bobobox lengah. Sebagai pionir hotel kapsul di Indonesia. Adanya pandemi ini justru membuat Bobobox meningkatkan customer experience (CX) mereka.
Indra Gunawan, Co-founder & CEO Bobobox mengatakan bahwa secara bisnis model, Bobobox beroperasi dengan unit ekonomi yang lebih baik dibandingkan hotel konvensional. Hanya butuh waktu 2-3 bulan untuk mendirikan tempat tersebut di suatu lokasi. Selain itu, dengan teknologi yang terintegrasi di setiap kamar, operasional Bobobox jauh lebih efisien.
“Bobobox memiliki platform teknologi yang terintegrasi dengan aplikasi yang kami miliki di setiap kamar. Jadi, kita juga bisa reduce cost. Jauh lebih efisien. Profit margin kita juga jauh lebih profitable, dan payback kita juga lebih cepat dari hotel konvesional, yaitu 3-4 tahun,” kata Indra dalam webinar Diplomat Success Challenge (DSC) 12 yang bertajuk Building Service Based Business: How Important is Customer Experience? Jumat (08/10/21).
Walaupun Bobobox telah berkembang, Indra memastikan bahwa Bobobox tetap mementingkan tingkat kepuasan pelanggannya. Menurutnya, ada megashifiting saat pandemi terjadi, dan Bobobox berusaha untuk menerapkannya.
“Sebelum pandemi, prioritas utama user kami itu melihat dari segi harga, lokasi, dan pengalaman. Sedangkan saat ini, prioritas mereka lebih ke apakah tempat tersebut higienis, dan sepi. Kami coba bawa value ini dan kita upayakan untuk diterapkan ke Bobobox,” sahut Indra.
Menurut Indra, ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk bisa menciptakan CX yang baik. Ketiga hal tersebut adalah product leadership, operational excellence, dan customer intimacy.
“Untuk menciptakan CX yang baik, kita harus bisa memposisikan diri sebagai pionir. Penting juga bagi kita untuk tetap memberikan nilai yang konsisten, sehingga kita bisa membangun trusted brand. Selain itu, kami harus tetap engage dengan mereka agar mereka tetap tahu kegiatan dan inisiatif yang kita kerjakan. Intinya, ciptakan pengalaman yang baik, bahkan much better dari kompetitor,” tutup Indra.
Editor: Eko Adiwaluyo