Sebagai pioner di pasar suplemen kalsium, CDR berkembang karena kelincahannya dalam menjawab dinamika pasar. Apalagi, pasar suplemen ini terbilang sangat besar dengan nilai penjualan rata-rata di atas Rp 3 triliun dan pertumbuhan rata-rata 10% setiap tahunnya.
“CDR merupakan pemimpin pasar suplemen kalsium dengan pangsa pasar di atas 33%. Kami selalu berusaha, bukan hanya mempertahankan pasar, tetapi juga meningkatkan pangsa pasar kami dengan pertumbuhan di atas pertumbuhan pasar,” ujar Anton Susanto, Head of Corporate Communication PT Bayer Indonesia kepada Marketeers.
CDR optimistis pasar kalsium di Indonesia saat ini masih terbentang lebar. Hal ini dikuatkan dengan tren masyarakat konsumen di Indonesia yang makin peduli terhadap kesehatan, khususnya kesehatan tulang. Selain itu, meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia juga bisa diartikan sebagai meningkatnya daya beli masyarakat. Peningkatan daya beli ini juga diiringi dengan perubahan gaya hidup yang lebih peduli kesehatan.
Anton menyadari untuk mengembangkan pasar, beriklan dan berpromosi saja tidak cukup di era sekarang. Membangun percakapan dan mendengarkan menjadi cara tepat untuk memahami kebutuhan nyata konsumen. Selain itu, Bayer tidak hanya memberikan informasi seputar CDR, tetapi juga melakukan edukasi dan membangun komunikasi terbuka dengan konsumen.
“Kami menjadi salah satu produk yang dicari oleh konsumen. Minimal, diingat saat konsumen berpikir tentang kalsium, dan bagaimana mereka bisa mendapatkan suplemen kalsium yang tepat,” kata Anton.
Anton menambahkan, CDR memosisikan dirinya sebagai “Leader in Mobility Benefit Solution”. Artinya, CDR berupaya menjadi one stop solution untuk kebutuhan mobilitas konsumennya. Yang dimaksud mobilitas di sini tak lain adalah pergerakan sendi, tulang, dan otot. Sampai saat ini, CDR masih memfokuskan diri pada kesehatan tulang. Namun, tidak menutup kemungkinan, ke depannya, CDR akan berinovasi untuk solusi kesehatan sendi dan otot.