Pemerintah Indonesia telah memasukan orang utan sebagai satwa yang dilindungi melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 yang mengatur jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi di Indonesia. Upaya pemerintah ini perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak.
Kondisi ini yang kemudian menginisiasi Kiehl’s Indonesia untuk menjalankan kampanye #PelukUntukOrangUtan secara berkelanjutan. Kampanye ini bertujuan untuk menjangkau publik dengan memberikan pemahaman mengenai pentingnya ikut berkontribusi dalam pelestarian habitat orang utan, sekaligus memberikan inspirasi untuk mendukung upaya konservasi.
Venny Septianita, Brand General Manager Kiehl’s Indonesia mengungkapkan bahwa kampanye ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan Kiehl’s, yaitu Future Made Better. Kiehl’s berkomitmen untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan berkontribusi kepada masyarakat melalui dua pilar, yakni Kiehl’s Does dan Kiehl’s Gives.
“Kiehl’s Does adalah bagaimana kami mengambil aksi untuk membangun masa depan berkelanjutan melalui formulasi, pengemasan, dan manufaktur yang bertanggung jawab demi mengurangi dampak negatif lingkungan. Sedangkan Kiehl’s Gives merupakan komitmen kami untuk berkontribusi sosial kepada masyarakat,” ungkap Venny.
Venny mengatakan bahwa ini merupakan ketiga kalinya Kiehl’s Indonesia menjalankan kampanye #PelukUntukOrangUtan. Tahun ini, Kiehl’s mengajak publik luas untuk turut berkontribusi dengan memberikan Gestures of Love.
“Kami telah menerima sebanyak 10.000 masyarakat Indonesia yang berpartisipasi dan 5.000 kemasan kosong yang terkumpul untuk di daur ulang. Kontribusi Rp. 250 juta dari kampanye tersebut digunakan untuk mendukung upaya pelestarian habitat orang utan Kalimantan di Hutan Lindung Wehea, Kalimantan Timur,” kata Venny.
Siang Geah, tokoh masyarakat adat Wehea yang saat ini juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dari Kiehl’s dalam melindungi hutan dan populasi orang utan di wilayah kawasan Wehea. Ia harap, kampanye ini dapat menjadi inspirasi dan membuka ruang luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam melestarikan habitat orang utan.
“Sejatinya, upaya konservasi ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga kita semua, baik lembaga konservasi, sektor swasta maupun anggota masyarakat bisa mendukung dengan cara masing-masing. Bersuara lewat media sosial, misalnya, dapat menjadi salah satu cara untuk ikut peduli pada alam Indonesia,” kata Siang Geah.
Pradikta Wicaksono, Personality Partner Kampanye #PelukUntukOrangUtan mengungkapkan rasa senangnya ikut andil dalam program ini. Menurutnya, pesan dalam kampanye tersebut sangat penting.
“Kiehl’s #PelukUntukOrangUtan ini mengajak masyarakat, terutama generasi muda untuk menyadari bahwa apa yang terjadi pada orang utan secara jangka panjang itu berpengaruh pada keberlanjutan bumi. Untuk itu, saya mengajak anak muda untuk tidak menutup mata terhadap isu penting ini. Kita bisa berperan aktif dalam menjaga kelestarian habitat orang utan,” tutur Pradikta.
Editor: Eko Adiwaluyo