Film Kingsman: The Secret of Service garapan Marv Film, sebuah rumah produksi Inggris, memang tengah sukses di pasar box office dunia. Film yang disutradarai Matthew Vaughn ini berhasil mengantongi pendapatan sebesar US$ 31 juta hanya dalam satu hari penayangannya di bioskop seluruh dunia. Diprediksi, film ini akan mengalahkan film besutan Universal, Fifty Shades of Grey yang gagal tayang di bioskop Tanah Air lantaran tak lulus sensor.
Namun, kesuksesan Kingsman tak hanya di ranah perbioskopan. Film berbujet US$ 81 juta ini juga akan mendulang sukses di pasar fesyen. Pasalnya, sang sutradara film tersebut (yang juga pemilik rumah produksi Marv), menjalin kerja sama dengan situs fesyen online kelas atas Mr Porter untuk memproduksi lini busana mewah pria berlabel Kingsman. Busana inilah yang dipakai para pemain film bergenre spy action comedy tersebut, termasuk oleh pemeran utama Colin Firth dan aktor pendatang baru Taron Egerton.
Asal tahu saja, Mr Porter merupakan peritel online yang telah menjual busana pria kelas atas sejak tahun 2011. Situs e-commerce ini diretas setelah sang kakak Net-a-Porter sukses menjual produk fesyen perempuan sejak tahun 2000. Saat ini, situs Mr Porter menjual lebih dari 200 merek terkemuka dunia dan memiliki 1,6 juta unique visitors setiap harinya.
Situs milik mantan jurnalis Women's Wear Daily Natalie Massenet ini, menawarkan pengiriman ekspres ke lebih dari 180 negara di dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, desiner Indonesia Biyan pernah menjual barangnya di situs tersebut.
Dalam penggarapannya, Vaughn dan Mr Porter bermitra dengan desainer pakaian Arianne Phillips dan beberapa merek terpercaya Inggris untuk menciptakan merek Kingsman dengan positioning: “made for the modern gentleman”. Hasilnya, terciptalah 60 pasang koleksi busana, mencakup kemeja, jas, dasi, sepatu, topi, kaca mata, jam tangan, payung, koper, dan aneka alat tulis. Semua produk itu hanya dapat dibeli di situs Mr Porter.
Selain bermain di ranah online, Kingsman juga memanfaatkan pamor filmnya untuk membuat <em>pop up store (toko temporer) yang terletak di jalan Savile Row, London. Jalan tersebut dikenal luas sebagai pusat penjahit (tailor) pakaian pria. Apalagi, toko tersebut juga menjadi lokasi syuting film Kingsman. Sehingga, hal itu dapat melahirkan animo bagi calon konsumen yang ingin merasakan pengalaman berbelanja bagaikan di film.
Meski begitu, terlalu dini untuk mengatakan bahwa label Kingsman memiliki potensi untuk tumbuh menjadi merek pakaian pria utuh. Akan tetapi, ide mentransformasikan sebuah film ke dalam fesyen dapat dikatakan yang pertama bagi industri fesyen mewah. Dengan demikian, kehadiran Kingsman melahirkan ceruk baru di pasar tersebut. Kehadirannya pun juga bakal menjadi bukti apakah keberhasilan suatu film dapat melahirkan keuntungan di bisnis lain. Kita lihat saja.