HK Special Masterclass kembali hadir mengangkat tema yang sangat relevan dengan kebutuhan bisnis di era post-pandemic, yaitu Open Innovation for (New) Differentiation.
Acara ini adalah rangkaian acara yang kedua dan diselenggarakan pada Jumat, 28 Juli 2023 di Philip Kotler Theatre Class Markplus Main Campus, Jakarta.
Topik Open Innovation menjadi sebuah konsep baru yang diperkenalkan oleh Hermawan Kartajaya selaku Founder & Chairman MCorp sekaligus Bapak Marketing Indonesia.
Di era saat ini, praktik closed innovation tidaklah jadi solusi. Jika dahulu orang memiliki ide dan gagasan harus ditutup-tutupi agar tidak diketahui oleh pesaing, maka sekarang sudah tidak lagi relevan.
Closed innovation sudah ketinggalan zaman! Setiap bisnis yang ingin terus eksis di tengah ketatnya persaingan perlu beralih, berubah, dan bertransformasi mengikuti cepatnya tuntutan industri.
Dalam kelas eksklusif yang dihadiri oleh 50 orang peserta tersebut, Hermawan Kartajaya menjelaskan bahwa open innovation mendorong bisnis untuk dapat menemukan diferensiasi baru yang sangat penting bagi bisnis di era post-pandemic.
“Sekarang inovasi itu harus open, jangan cuma inovasi sendiri. Sekarang terbuka itu inovasi. Anda bebas bekerja dengan siapa saja untuk menciptakan diferensiasi baru,” ungkap Hermawan.
BACA JUGA: Inovasi adalah Kunci Bisnis Berkelanjutan dan Tetap Eksis di Era Kekinian
Karakteristik closed innovation
Beberapa karakteristik dari closed innovation adalah sebagai berikut:
1. Inovasi dikembangkan secara internal di dalam perusahaan.
2. Selalu memprioritaskan pengetahuan dengan kepemilikan dan kontrol penuh dari perusahaan.
3. Tingginya biaya research and development (R&D).
Karakteristik open innovation
Karakteristik yang dimiliki closed innovation telah bergeser menuju open innovation dengan beberapa ciri berikut ini.
1. Inovasi dikembangkan secara internal perusahaan sekaligus eksternal dari pihak-pihak di luar perusahaan.
2. Mendorong bisnis untuk dapat berkolaborasi dan mengembangkan sumber daya dari pihak eksternal.
3. Biaya research and development (R&D) dapat ditekan menjadi lebih rendah.
Untuk dapat bersaing di tengah kedinamisan pasar, bisnis harus dapat mencari diferensiasi baru melalui praktik open innovation. Hermawan menyebut bahwa inti dari marketing adalah diferensiasi.
“Intinya marketing itu apa? Diferensiasi. You don’t need to be better, you don’t need to be the best. You just need to be different. Kalau tidak diferensiasi akan kuno,” ujar Hermawan.
Dalam presentasinya, Hermawan juga menekankan bahwa diferensiasi yang dibangun harus diferensiasi yang kuat sekaligus sulit ditiru oleh pesaing manapun.
Keuntungan diferensiasi tersebut adalah perusahaan dapat memperoleh margin yang tinggi dalam jangka panjang dengan peningkatan keuntungan yang drastis.
Open innovation yang dipraktikkan untuk menghasilkan diferensiasi baru ini akan memperkuat posisi perusahaan dalam persaingan pasar, terutama untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
BACA JUGA: Inovasi vs Invensi vs Kreativitas: Gagasan Anda Masuk Kategori Apa?