Kisah Acrobat Silky di Anime Dandadan Ternyata Lebih Sedih dari Manga

marketeers article
Masa lalu Acrobat Silky (Foto: Science Saru)

Episode ketujuh anime Dandadan berhasil mencuri perhatian penonton dengan kisah masa lalu Acrobat Silky yang tragis nan mengenaskan. Siapa sangka, episode tersedih sejauh ini ternyata telah mengalami perubahan cerita yang signifikan dari versi manga.

Dalam manga karya Yukinobu Tatsu, masa lalu Acrobat Silky diceritakan dengan lebih singkat. Sosoknya hanya sekadar digambarkan sebagai seorang ibu tunggal yang mengalami kesulitan finansial, namun tetap berusaha memberikan kebahagiaan untuk putrinya.

Kebahagiaan sederhananya itu rusak begitu ia berurusan dengan gangster untuk mendapatkan uang. Para kriminal menculik putrinya dan mencelakainya hingga meninggal dunia, yang lantas membuat sang ibu berubah menjadi roh pendendam yang dikenal sebagai Acrobat Silky.

BACA JUGA: Masih Hiatus hingga Akhir 2024, Akankah Dragon Ball Super Berlanjut?

Berbeda dengan manga yang lebih berfokus pada inti cerita tanpa mendalami detail emosional hubungan ibu dan anak, anime Dandadan memperluas cerita sang villain secara signifikan. Ini diungkapkan oleh Shuto Enomoto, salah satu animator.

Dalam wawancara dengan Anime News Network, Enomoto mengungkapkan bahwa sutradara Fuga Yamashiro sengaja menjadikan kisah Acrobat Silky sebagai fokus utama episode ketujuh dengan menambahkan detail cerita.

“Dalam versi manga, urutan ingatan Acrobat Silky tidak terlalu panjang. Sutradara Yamashiro pun memperluasnya dengan memberikan kedalaman emosi lebih. Ide-ide ini cukup menantang untuk diwujudkan, tetapi hasil akhirnya berhasil menyentuh hati banyak penonton,” ujarnya.

BACA JUGA: Live Action Oshi no Ko Hadir dalam Serial dan Film, seperti Apa Kisahnya?

Anime menggambarkan lebih banyak sisi humanis dari Acrobat Silky. Termasuk, perjuangannya sebagai ibu yang penuh kasih sayang dan keputusasaannya ketika menghadapi kehilangan putrinya.

Salah satu momen paling emosional adalah ketika karakter Aira berkata kepada villain tersebut, “Aku tidak akan lupa. Aku bersumpah.” Adegan yang menguras air mata ini menjadikan episode tujuh sebagai salah satu momen paling menyentuh dalam musim pertama Dandadan.

Nantikan adaptasi-adaptasi lainnya dalam episode terbaru Dandadan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS