Bisnis food & beverage (F&B) menjadi salah satu bisnis yang seakan wajib melakukan digitalisasi. “Kewajiban” ini didorong oleh perubahan pola konsumsi masyarakat yang sudah erat dengan teknologi e-commerce. Hal ini pun dialami oleh Katrina Laura Miesel dalam membesarkan bisnis kedai ice cream dan kopi Harbor’s.
Laura menyebut, bisnis F&B adalah salah satu bisnis yang paling sulit. Sebab ada banyak sekali komponen dan variabel manajemen bisnis yang harus dikelola dengan baik dalam kuantitas besar dalam bisnis makanan.
“Saya agak nekat berbisnis di bidang F&B, karena cuma tahu bikin es krim dan kopi yang enak saja,” kata Laura yang kedai Harbor’s miliknya berlokasi di sebuah pusat perniagaan Jakarta Pusat.
Meski begitu, ia mengaku bisnisnya bisa berkompetisi dengan baik di tengah ketatnya persaingan di produk serupa. Semua berkat dukungan ekosistem solusi digital dunia usaha. Di dalam mendigitalisasi bisnisnya, Laura menggandeng Indibiz.
Produk kopi dan ice cream Harbor’s pun diklaim mendapat sambutan baik dari masyarakat. Tak hanya konsisten memberikan kopi dan ice cream berkualitas premium, keunggulan ini ditunjang pula dengan strategi bsinis digital.
Alhasil, bisnis Harbor’s bisa stabil menjual 150 cups kopi dan ice cream setiap harinya meskipun baru beroperasi selama empat bulan, omzet usaha per bulannya stabil di atas Rp 40 juta.
BACA JUGA: Bina UKM Disabilitas, Asuransi Astra Luncurkan Program Limit Breaker
Laura juga bisa dengan mudah menjalankan operasional bisnis secara efisien. Dimulai dari manajemen stok barang, manajemen keuangan, hingga solusi dalam melakukan kegiatan pemasaran yang efektif.
Hal ini sangat memberi nilai tambah terhadap peningkatan daya saing usaha karena informasi detail tercatat dengan baik.
Padahal sebelumnya, Laura harus mencatat secara manual, dari mulai aliran keluar-masuk dana, strategi pemasaran sampai dengan manajemen bahan baku.
Tentunya hal ini memerlukan waktu yang panjang dan tidak menjamin ketepatan dalam pencatatan, masalah itu dapat berujung pada beban usaha yang tidak perlu terjadi.
“Solusi digital dari Indibiz juga membantu saya menjalankan program pemasaran. Saat penjualan turun misalnya, saya langsung dapat notifikasi tip bisnis untuk menjual suatu produk bisa berupa promo potongan harga ataupun bundling –pembuatan paket yang terdiri dari beberapa produk tertentu,” kata Laura.
Berbagai saran yang diterimanya ini dinilai tepat sasaran sehingga omzet usahanya bisa terjaga dengan baik. Tip yang didapat Laura merupakan hasil riset dari machine learning yang ada dalam ekosistem Indibiz.
Solusi digital Indibiz juga memberikan kemudahan kepada pelanggan Harbor’s, di antaranya penyediaan berbagai pilihan pembayaran non-tunai, mulai dari QRIS, kartu debit-kredit, dompet digital dan sebagainya.
BACA JUGA: Menparekraf: Ada Peluang Besar untuk Ekspor Produk UKM di Pasar Afrika
Ditambah, tim support Indibiz menjamin kecepatan dalam menanggapi dan menindaklanjuti segala permasalahan yang dialami pengguna Indibiz.
“Salah satu keunggulan keunggulan Indibiz yang saya apresiasi adalah layanan bantuan yang kalau ada masalah teknis berat pun datang di hari yang sama ketika saya lapor,” imbuh Laura.
Di dalam laporan tertulisnya, OVP Enterprise Regional Management Telkom Reni Yustiani mengatakan bahwa membantu para pelaku usaha seperti Harbor’s jadi salah satu misi utama Indibiz. Indibiz, hadir untuk mendukung pebisnis tanah air agar bisa berkembang melalui digitalisasi.
“Digitalisasi menghasilkan keakuratan optimal sesuai dengan kebutuhan di sektor F&B yang amat mengedepankan efisiensi,” kata Reni, Rabu (9/10/2024).
Reni berharap kisah dari Harbor’s dan sang pemilik dapat menginspirasi pebisnis lain di seluruh negeri. Indibiz juga mempunyai ekosistem layanan yang terdiri dari berbagai segmentasi pada sektor bisnis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha.
“Semua sektor sudah kami sesuaikan dengan kebutuhan digitalisasi untuk membantu pebisnis untuk dapat mengembangkan usahanya,” tutup Reni.