Kisah Unik Djakarta Lloyd Keluar dari Rapor Merah

Sebagai perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pelayaran logistik, PT Djakarta Lloyd (Persero) memandang customer service merupakan hal yang penting. Seperti diketahui, Djakarta Lloyd pernah mendapatkan rapor merah beberapa tahun lalu. Namun, kondisi ini mampu diubah sehingga Djakarta Lloyd bangkit dan meneruskan kembali usahanya.

Memang tidak mudah mengembalikan kepercayaan konsumen untuk kembali bekerja sama dengan Djakarta Lloyd. Tapi, ini bukanlah hal yang mustahil. Salah satu cara meningkatkan kepercayaan konsumen adalah dengan memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen.

Alkisah Djakarta Lloyd berhasil mendapatkan tawaran proyek dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Djakarta Lloyd ditugaskan untuk mengangkut batu bara dari PLTU Tarakan ke PLTU Sibolga. Djakarta Lloyd tahu bahwa jalur tersebut merupakan jalur yang rawan karena ombak besar dan dinilai berbahaya. Namun bukan masalah bahaya yang menjadi perhatian Djakarta Lloyd, melainkan lebih kepada lama pengangkutan yang harus ditempuh. Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jalur dari Tarakan ke Sibolga biasanya 28 hari menggunakan kapal tongkang.

“Begitu Djakarta Lloyd yang mengambil proyek ini, dalam waktu kurang dari tiga bulan, kami berhasil mengurangi waktu perjalanan. Dari mulanya membutuhkan waktu 28 hari, kala itu jarak bisa ditempuh dalam 15 hari,” jelas Arham S. Torik, Direktur Utama Djakarta Lloyd yang menjabat sejak tahun 2012.

Melihat pencapaian tersebut, Djakarta Lloyd  memberi keuntungan dalam hal efisiensi kepada PLN. Lalu, Djakarta Lloyd menawarkan pengangkutan menggunakan kapal yang sesuai dengan kebutuhan PLN sehingga barang lebih cepat sampai dengan biaya yang lebih terjangkau. Dengan layanan itu, PLN mempercayakan Djakarta Lloyd untuk menangani logistik 13 PLTU di Sumatera.

“Nah, ini merupakan salah satu bentuk WOW Service yang kami berikan ke konsumen. Kami menyadari customer service bukan hanya untuk direncanakan, tapi untuk dilakukan. Jadi, seluruh karyawan Djakarta Lloyd bertanggungjawab menjadi bagian dari customer service,” tambah Arham.

Untuk mempertahankan kepercayaan yang sudah diberikan PLN, Djakarta Lloyd tidak pernah mengatakan tidak bisa bila diminta PLN untuk mengangkut barang. Inilah yang diklaim menjadi keunggulan Djakarta Lloyd dibandingkan perusahaan logistik lain, yang mungkin menolak karena kapal sedang digunakan atau sedang berada jauh dari tempat.

“Meski saat itu kapal yang menangani PLN ini hanya satu, kami akan mencari informasi kapal terdekat yang bisa disewa. Ini jauh lebih murah dan efisien. Ini merupakan wujud komitmen kami untuk memberikan servis yang WOW,” tutup Arham.

    Related

    award
    SPSAwArDS