KIT Global: Pemasar Ingin Metode Pemasaran yang Terukur dan Berbasis Data

marketeers article
KIT Global: Pemasar Ingin Metode Pemasaran Yang Terukur dan Berbasis Data (FOTO: KIT Global)

Era digital yang terus berkembang, metode pemasaran tradisional mulai kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan dinamika pasar yang berubah. Hal ini diungkapkan oleh Risa Kusumaningrum, Country Manager KIT Global untuk Indonesia dan Vietnam

“Konsumen masa kini menginginkan pengalaman yang lebih personal, baik secara online maupun offline. Hal ini mendorong kebutuhan untuk mengadopsi strategi pemasaran yang lebih canggih dan berbasis data, yang tidak hanya mampu menargetkan konsumen dengan tepat, tetapi juga bisa mengukur efektivitas kampanye secara real-time,” kata Risa dalam siaran persnya kepada Marketeers, Sabtu (14/9/2024).

Hal ini merupakan temuan yang dilakukan oleh KIT Global yang merilis hasil riset pasar mengenai penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan data dalam strategi pemasaran. Studi ini dilakukan untuk menjawab tantangan dan peluang bisnis di Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin kompleks.

Di tengah perubahan lanskap bisnis, perusahaan dituntut untuk menyesuaikan strategi pemasaran agar lebih responsif dan efisien dalam menjangkau target audiens serta mengoptimalkan pengembalian investasi (ROI/ Return on Invesment). Menurut Risa, kampanye digital marketing yang memanfaatkan AI, termasuk branding, creative campaign, dan manajemen media sosial, menjadi sangat relevan.

“Dengan AI, perusahaan dapat mencapai target kampanye dengan lebih akurat dan efisien. Kami juga menawarkan skema pembayaran berbasis hasil, di mana klien membayar berdasarkan pencapaian nyata, seperti peningkatan penjualan atau konversi ke penjualan,” tambahnya.

Penggunaan AI dalam pemasaran juga memungkinkan peningkatan presisi dalam targeting, membantu perusahaan mencapai audiens yang tepat pada waktu yang tepat. Sebagai contoh, kampanye retargeting yang dioptimalkan dengan AI dapat meningkatkan tingkat konversi hingga 20%, terutama dalam menarik kembali minat pengunjung situs web yang belum melakukan pembelian.

BACA JUGA: KIT Global: Kini Eranya Hyperspecialization, Apa Artinya?

Salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan pesat adalah e-commerce. Berdasarkan proyeksi KIT Global, penjualan e-commerce di Indonesia diperkirakan akan mencapai US$ 82 miliar pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 23%. Pergeseran perilaku konsumen, di mana belanja online lebih dipilih daripada mengunjungi toko fisik, menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ini.

Risa juga menjelaskan bahwa lebih dari 640 klien KIT Global telah menggunakan pendekatan ini untuk lebih dari 754 ribu kampanye digital, menjangkau lebih dari 38 juta audiens. Pendekatan ini, menurutnya, memberikan keuntungan kompetitif yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan.

Selain itu, KIT Global terus mengoptimalkan strategi penjualan perusahaan melalui solusi pemasaran berbasis data dan AI. Integrasi AI memungkinkan analisis data dalam jumlah besar yang kemudian digunakan untuk terus melatih algoritma, membuat kampanye menjadi lebih akurat dan efektif.

BACA JUGA: Teh Point O adalah #tehpokil

Creative Marketing Strategy adalah salah satu pendekatan unggulan yang diterapkan KIT Global untuk klien globalnya. Dengan menggabungkan ide kreatif, strategi yang jelas, dan penggunaan AI, kampanye dapat menjadi lebih responsif terhadap perubahan pasar dan efisien dalam penggunaan anggaran. Salah satu kampanye berhasil meningkatkan engagement secara signifikan, dengan menjangkau lebih dari 43 juta penonton.

Risa menutup dengan menekankan bahwa adopsi teknologi seperti AI dan pemasaran berbasis data dapat membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah tantangan ekonomi global.

”Dengan fokus pada hasil yang nyata dan memanfaatkan potensi penuh dari data, perusahaan dapat meraih kesuksesan jangka panjang serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutupnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS