Kohler Bold Design Awards, Strategi Kohler Perkuat Posisi di Pasar Indonesia

marketeers article

Indonesia menjadi tuan rumah ajang penghargaan bergengsi di bidang desain dan arsitektur, Kohler Bold Design Awards (KBDA). Lewat KBDA, Kohler sebagai salah satu brand besar untuk beragam produk dapur dan pendukung properti, memberikan penghargaan pada orang-orang terbaik di bidang desain dan inovasi properti.

Ini adalah kali pertama kali penyelenggaraan KBDA di negara ini dan yang kedua di kawasan Asia Tenggara. Negara pertama di kawasan ini yang menjadi tempat penyelenggaraan KDBA adalah Filipina.  Sedangkan di kawasan Asia Pasifik, ini adalah gelaran KBDA yang keenam.

Pelaksanaan KBDA di Indonesia ini semakin menegaskan komitmen Kohler bahwa negara ini telah menjadi pasar penting bagi bisnis mereka. Apalagi, merek ini telah berinvestasi di sektor hilir dengan membangun pabrik yang peletakan batu pertamanya sudah dilakukan pada akhir tahun 2017.

“Indonesia adalah pasar potensial bagi semua brand. Itulah sebabnya Kohler membuat ajang penghargaan di sini. Namun, yang lebih penting lagi adalah kami ingin dikenal sebagai yang terbaik dari yang terbaik.  Selain itu, lewat penghargaan ini kami membuat sebuah platform untuk para desainer dan para arsitek lewat pengalaman mereka agar lebih dikenal di dunia. Intinya, kami ingin lebih dikenal di negara ini,” kata Angel Yang, President Kithcen & Bath Asia Pasific Kohler, saat ditemui Marketeers pada acara peluncuran KBDA, (19/09/2018).

Selain itu, tambahnya, Kohler juga ingin menegaskan brand image-nya sebagai yang terbaik dari yang terbaik. Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa kualitas Kohler sudah teruji dan tidak perlu dipertanyakan lagi. Brand ini menjadi pilihan dari orang-orang besar dan ada di properti-properti prestisius, seperti Gedung Putih di Amerika Serikat.

“Kohler dikenal sebagai heritage brand dengan umur telah mencapai 145 tahun. Kami salah satu dari yang memiliki portofolio terluas di industri ini. Lewat ajang ini kami ingin menunjukkan kualitas dari brand Kohler. Kekuatan dari kualitas ini juga terlihat dari bergabungnya para desainer top dalam KBDA,” tambah Yang.

Melalui ajang penghargaan ini, Kohler juga ingin menyatakan bahwa brand ini tidak sekadar menggaraps segmen luxurious yang sangat niche. Dari kacamata Kohler, sebagai pasar potensial Indonesia memiliki pertumbuhan kelas menengah yang pesat. Kelompok ini pun sekarang menjadi target dari brand ini. Justru, lewat KBDA brand ini ingin memperluas pemahaman konsumen tentang Kohler pada kelas menengah di sini. Sehingga, mereka bisa memiliki pengalaman menikmati Kohler.

“Jadi, kami tidak lagi hanya bermain di segmen niche, tapi lebih luas lagi ke segmen kelas menengah. Inilah alasan kami membangun manufaktur di negara ini. Namun, kami tetap ingin mempertahankan kepemimpinan kami dan terus sukses di segmen luxurious,” ungkapnya.

Soal pembangunan pabrik, Yang menegaskan bahwa ini adalah momentum yang tepat. Meski pasar properti di negara ini telah berkembang dalam satu dasawarsa ini, namun bagi Kohler tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu.  Tentunya, Kohler memiliki pertimbangan terkait waktu investasi pabrik ini. Menurut Yang, kesiapan itu harus ada di dua pihak. Singkat kata, Kohler siap totalitas di pasar sini, sedangkan di sisi lain pasar Indonesia pun memang sudah siap menerima produk-produk Kohler.

“ini adalah masa yang tepat bagi Kohler untuk memperkuat brand dan langkah kami di sini. Kami sudah siap untuk menangkap semua peluang besar di sini untuk puluhan hingga ratusan tahun ke depan,” tegas Yang.

Yang juga menegaskan bahwa di tingkat dunia, Kohler kuat di segmen business to business (B2B) dan business to concumer (B2C). Jadi, di sini pun Kohler akan fokus pada dua segmen itu. Dua segmen ini tetap penting bagi Kohler lantaran pembangunan sedang gencar dan pertumbuhan kelas menengah juga merata di seluruh wilayah negara ini.

KDBA

Kohler Bold Design Awards (KBDA) terbuka untuk proyek dan arsitektur ritel, desainer, dan pengembang properti serta operator hotel yang bold, atau berani membuat perbedaan besar dalam desain proyek properti hospitality, hunian, dan komersial yang dibangun di Indonesia. Proyek properti yang diikutkan harus sudah selesai dalam rentang waktu antara 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2018.

Kriteria yang akan dijadikan acuan adalah   boldness dan kreativitas, estetika ruang atau bangunan, desain yang berguna dan praktis, serta bisa memiliki dampak dan mengembangkan standar desain di Indonesia. Sedangkan beberapa kategori yang digunakan, antara lain living, travel, leisure, culture,  influencers, proddigies, dan icons.

Sebagai ajang bergengsi, KBDA pun menggandeng para juri pilihan. Para juri adalah desainer dari luar dan dalam negeri yang reputasinya sudah tidak perlu diragukan, antara lain Alexandra Champalimaud, founder studio Champalimaud, bermarkas di New York; Tony Chi, founder studio peraih award ‘Tony Chi’ yang berbasis di New York; Jean-Michel Gathy, desainer Belgia yang mendirikan DENNISTON pada 1983; Hidajat Endramukti, Founder and Principal Endramukti Design; Andra Matin, founder Andra Matin; dan Faried Masdoeki, Design Director Hadiprana

“Selain penghargaan, pemenang juga akan memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan mereka serta memperkuat relasi dengan manajemen teratas dari proyek properti, pengembang, arsitek, dan desainer dari seluruh kawasan,” pungkas  Yang.

    Related