Kolaborasi Airbus dan SAS Kembangkan Pesawat Listrik

marketeers article
8644087 passenger airliner flight in the blue sky

Isu gas buang energi dan efeknya terhadap lingkungan tidak hanya menyerang moda transportasi darat. Isu ini juga menyerang perusahaan moda transportasi udara. Menanggapi hal ini, maskapai penerbangan Skandinavia (SAS) dan produsen pesawat Airbus melakukan kerja sama riset pengembangan eco-system dan infrastruktur untuk hybrid dan pesawat listrik.

Dilansir dari Agence France-Presse, melalui kerja sama ini, kedua perusahaan akan menginvestigasi tantangan untuk menghadirkan pesawat hybrid dan elektrik untuk penerbangan komersil. Penelitian ini mencari tahu bagaimana pesawat dengan sistem ramah lingkungan bisa beroperasi untuk publik.

“Kami juga mencari tahu mengenai cara operasional dan infrastruktur yang berhubungan dengan penerapan penerbangan ramah lingkungan ini,” tulis penyataan publik yang dirilis oleh SAS pada Rabu (22/05/2019).

“Kami sangat bangga dengan ambisi sustainabilitas kerja ini dan kami sangat senang atas kerja sama dengan Airbus dalam proyek masa depan ini. Jika teknologi ini benar-benar terjadi, kita bisa merevolusi emisi dunia,” ujar Rickard Gustafson, CEO SAS dikutip dari AFP.

Sementara itu, SAS mengatakan bahwa kerja sama ini akan dimulai pada bulan Juni 2019 dan akan berjalan hingga akhir tahun 2020. Penelitian ini akan fokus pada pengaruh infrastruktur tanah dan pengisi daya dalam ukuran, sumber daya, waktu, dan keberadaan fasilitas di bandara. Dikutip lebih lanjut, proyek ini juga dijalankan untuk mengembangkan pengadaan energi terbarukan.

“Untuk mewujudkan seluruh ekosistem maskapai pesawat agar mendapatkan dukungan yang tebaik dan menjadi jalan untuk mentransisi industri aviasi dunia ke arah ketahanan energi,” tutup Rickard.

Editor: Sigit Kurniawan

Related