Kolaborasi antarmerek bisa dilakukan melalui berbagai cara, termasuk lintas industri. Hal ini turut dilakukan oleh PT Blue Bird Tbk, bersama English First melalui kolaborasi teranyar mereka. Seperti apa?
Kedua merek ini meluncurkan EF Mobile, sebuah kelas bahasa inggris gratis yang bertujuan untuk mempromosikan pengalaman belajar yang berbeda dan menyenangkan bagi anak-anak. Pasalnya, kelas bahasa Inggris ini berada di sebuah bus Bigbird milik PT Blue Bird Tbk.
Bus Bigbird ini dimodifikasi dan dialihfungsikan menjadi sebuah kelas belajar bergerak yang dilengkapi dengan fasilitas multimedia, AC, permainan interaktif, modul bahasa Inggris, serta native speaker atau guru profesional.
“Program ini hadir sebagai inisiasi kami untuk mendorong peningkatan keterampilan berbahasa Inggris sebagai bekal menghadapi tantangan dan persaingan di masa depan. Kemampuan ini penting ditanamkan pada anak sejak dini. Dengan proses belajar yang seru, anak akan semakin senang dalam mengasah keterampilan berbahasa Inggris mereka,” kata Juli Simatupang, Director of Corporate Affairs EF Indonesia di Jakarta, Kamis (11/07/2019).
Di sisi lain, Direktur PT Blue Bird Tbk, Sigit Priawan Djokosoetono mengatakan, Bigbird merupakan sebuah merek yang dekat dengan pendidikan dan anak-anak.
“Kebersamaan anak-anak di Bigbird memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi anak-anak, di mana Bigbird telah menjadi transportasi yang aman dan diandalkan di berbagai perjalanan, mulai dari ke sekolah hingga perjalanan bersama dengan keluarga ke tempat wisata. Kerjasama ini dkami yakini akan memberikan manfaat transportasi serta edukasi kepada anak-anak,” ungkap Sigit.
EF Mobile juga memberikan kesempatan kepada para pengemudi Bluebird Group untuk memperoleh kursus dari kelas Bahasa Inggris, yang diyakini akan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pelayanan dari pengemudi Bluebird.
Dukungan pelatihan bahasa Inggris gratis turut diberikan untuk anak-anak pengemudi yang berprestasi dari PT Blue Bird Tbk. Pelatihan bahasa Inggris akan diberikan selama kurang lebih tiga bulan.
Rangkaian kegiatan sosial dalam program EF Mobile lainnya yang EF lakukan adalah dengan menggandeng SOS Children’s Villages, sebuah organisasi nirlaba non-pemerintah yang memiliki fokus pada pengasuhan anak-anak yang ditinggalkan atau kehilangan orangtuanya.
Selama empat hari (8-11 Juli), anak-anak asuh di SOS Children’s Villages dapat merasakan pengalaman belajar bahasa Inggris dalam bus yang dimodifikasi sebagai kelas dimana kelas dibagi menjadi dua sesi setiap harinya.
Selain itu, dalam rangka mendorong orangtua asuh untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan anak asuhnya, EF juga memberikan pelatihan bagi para orangtua asuh yang ada di SOS Children’s Villages.
“Ke depan, kami berharap program ini dapat memberikan manfaat ke lebih banyak lagi anak-anak mulai dari usia pra-sekolah hingga sekolah menengah atas, orangtua, serta tenaga pendidik atau guru dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan keterampilan berkomunikasi anak demi masa depannya,” tutup Juli.
Editor: Sigit Kurniawan