Kolaborasi KIBAR dan SBM ITB Dorong Mahasiswa Menjadi Entrepreneur

marketeers article

Inovasi merupakan katalis bagi kesuksesan pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Namun, kenyataannya Indonesia masih menghadapi berbagai kendala untuk menjadi bangsa yang inovatif. Berdasarkan survei Global Innovation Index 2014, Indonesia hanya menempati peringkat 87 dari 143 negara. Untuk menjawab tantangan tersebut, Indonesia harus mulai mendorong generasi muda berpikir inovatif untuk menyelesaikan masalah besar yang berdampak kepada masyarakat luas.

Menjawab tantangan tersebut, KIBAR bekerjasama dengan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) menyelenggarakan mata kuliah Technology Based Business atau Bisnis Berbasis Teknologi. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pilihan yang dapat diambil oleh seluruh mahasiswa ITB yang bertujuan untuk mendorong semakin banyak mahasiswa ITB menjadi entrepreneur yang memanfaatkan teknologi.

Mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan yang berbeda di ITB dikumpulkan untuk berkolaborasi mengerjakan sebuah proyek.  Mata kuliah ini juga mengundang praktisi industri sebagai dosen tamu agar para mahasiswa bisa mendapat kesempatan untuk berkonsultasi langsung dan mengetahui situasi industri yang nyata. 38 mahasiswa dari 11 tim berbeda pun mempresentasikan produk startup mereka di hadapan praktisi industri.

“KIBAR ingin mendorong institusi pendidikan di Indonesia agar bisa menghasilkan lebih banyak lulusan dengan pengetahuan yang mumpuni di bidang kewirausahaan. Kami mendorong anak muda Indonesia untuk tidak hanya menjadi pengguna, tapi juga bisa menciptakan solusi dengan memanfaatkan teknologi,” kata Yansen Kamto, Chief Executive KIBAR kepada Marketeers.

Beberapa startup unggulan yang dihasilkan oleh para mahasiswa mata kuliah ini antara lain berupa aplikasi untuk mengetahui lokasi bus secara langsung menggunakan sistem crowdsource GPS yang diambil dari masyarakat pengguna transportasi umum. Selain itu ada aplikasi mobile yang berfungsi memonitor konsumsi listrik di rumah dan mengontrol perangkat elektronik di manapun dan kapanpun. Adapula platform crowdfunding untuk menghubungkan masyarakat dengan sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai, serta platform untuk menghubungkan pemilik usaha kecil menengah (UKM) dengan jasa fotografi.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sarjana Kewirausahaan SBM ITB Wawan Dhewanto mendukung inisiatif ini sebagai bentuk kolaborasi antara sektor privat dengan akademisi. “SBM ITB sangat terbuka dan mendukung penuh kerjasama ini, karena kita perlu lebih banyak praktisi dan pelaku industri yang mau meluangkan tenaga dan pikiran untuk mendorong lebih banyak mahasiswa berwirausaha dan berkarya,” pungkasnya.

Related