Kolaborasi Medigo dan IDI untuk Hadapi Tantangan Industri Kesehatan

marketeers article

Dunia kesehatan terus mengalami transformasi, di mulai dari transformasi pertama di tahun 1960-an. Industri ini fokus pada penelitan dan penemuan teknologi baru untuk memberikan layanan serta harapan hidup lebih tinggi bagi banyak orang. Transformasi kedua berlanjut dan terlihat dengan kemunculan era Universal Health Coverage yang fokus utamanya adalah menekan biaya kesehatan.

Pada era ini, banyak orang mulai menyadari tingginya biaya kesehatan. Bahkan, di beberapa negara, biaya kesehatan telah melampaui Gross Domestic  Product (GDP) mereka. Karena itu, WHO menekakan Universal Health Coverage harus dilakukan menyeluruh di berbagai belahan dunia, targetnya program ini selesai pada tahun 2030.

Biaya yang harus dikeluarkan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan nyatanya dipengaruhi dari teknologi yang berkembang. Tidak dapat dipungkiri perkembangan teknologi ini menyebabkan disrupsi. Dan, tantangan bagi para penyedia layanan kesehatan pun ikut bertambah.

Mereka yang bergerak di bidang kesehatan kian dituntut untuk bisa memenuhi kebutuhan pasien dari berbagai sisi. Menyadari hal tersebut, Medigo, startup yang fokus di bidang kesehatan bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia, menghadirkan Klinik Pintar IDI, jaringan klinik untuk menjawab tantangan di industri kesehatan.

“Para dokter pada praktiknya tidak hanya dituntut untuk mahir dalam melayani pasien yang membutuhkan pengobatan. Tapi, di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini, mereka juga dituntut untuk mahir dalam hal manajemen, mengelola keuangan dan administrasi, hingga marketing,” ungkap dr. Daeng M. Faqih, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Rabu (18/12/2019).

Lewat Klinik Pintar IDI, Medigo menawarkan pengelolaan klinik modern. Mulai dari digitalisasi proses bisnis dan pelayanan, solusi standarisasi seperti Standar Operasional Prosedur (SOP) manajemen, dan solusi finansial, yaitu permodalan. Sehingga nantinya pemilik klinik bisa mengembangkan usahanya.

Saat ini, sudah ada dua Klinik Pintar IDI di Bekasi yang masih dalam tahap pembangunan. Namun, rencananya, kedua klinik tersebut akan diresmikan dalam waktu dekat. CEO Medigo Harya Bimo mengungkapkan mereka menargetkan pengembangan hingga lima klinik di daerah Jabodetabek hingga Maret 2020 dan 1.000 jaringan di lima tahun mendatang.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related