Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna dan Ketua Yayasan Prasetiya Mulya Djisman S. Simandjuntak menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pengembangan Objek Wisata Ekowisata dalam rangka pemanfaatan potensi alam dan sumberdaya lahan hutan Perum Perhutani, di kantor pusat Perhutani Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Kerja sama yang dilakukan ini bertujuan agar tata kelola destinasi wisata hutan Perum Perhutani lebih terstruktur dan sinergis. Mulai dari fungsi koordinasi, perencanaan, implementasi pemasaran, dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan sistemik melalui pemanfaatan jejaring, informasi, dan teknologi terpadu.
Denaldy mengatakan, pengalaman Prasetiya Mulya diharapkan dapat membantu menghasilkan model-model paket wisata hutan yang lebih punya attractiveness atau berdaya tarik bagi masyarakat termasuk generasi muda. Sehingga ,ada awareness yang meluas tentang hutan.
“Sebagai BUMN kehutanan, kami harus memberikan akses pemahaman kepada publik tentang pentingnya keberadaan hutan bagi kita semua. Ke depan, kami ingin anak-anak dan generasi muda kalau weekend itu camping, hiking, main sepeda, mungkin juga menyalurkan hobi fotografi mereka ke hutan daripada ke mall. Di negara-negara maju seperti Eropa, wisata ke hutan sudah menjadi lifestyle,” kata Denaldy.
Sementara Djisman menyambut baik kerjasama Perhutani. Menurutnya, kolaborasi ini akan membantu mendorong kecintaan masyarakat pada hutan yang memang sepatutnya dilindungi.
“Hutan Perhutani adalah tempat belajar yang baik bagi generasi muda dan kita semua. Ini ibarat laboratorium alam, menyimpan banyak ilmu. Kami akan membantu mengemasnya,” ujar Djisman.
Saat ini Perum Perhutani memiliki 236 destinasi wisata hutan di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten. Destinasi wisata hutan tersebut berupa hutan pegunungan, hutan pantai, air terjun, telaga, goa, dan camping ground yang berpotensi untuk terus dikembangkan, belum termasuk hutan wisata yang dikelola anak perusahaan Perhutani.
Beberapa hutan wisata Perum Perhutani yang cukup dikenal antara lain Kawah Putih, Cikole Jayagiri, Pulau Merah, Tanjung Papuma, Sentul Eco-Edu Forest, Curug Cilember, dan Curug Cipamingkis.
Editor: Sigit Kurniawan