Penyakit diabetes terus mengintai masyarakat. Bagaimana tidak, jumlah penderita penyakit diabetes terus meningkat, baik di Indonesia maupun di dunia.
Data International Diabetes Federation (IDF) 2015, diabetisi berjumlah 415 juta, dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2040 sekitar 642 juta (55%). Sementara itu, Indonesia berada pada peringkat ke-7 dari 10 negara dengan diabetisi terbesar di seluruh dunia (total diabetisi di Indonesia diperkirakan 10 juta).
Melihat kondisi ini, Roche Indonesia, pemegang merek Accu-Chek menggandeng Perkeni (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengendalian gula darah penderita diabetes. Salah satunya dengan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM).
PGDM merupakan kesatuan dalam pengelolaan diabetes melitus, yaitu pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan oleh diabetisi sendiri dan atau keluarganya dengan menggunakan alat glukometer.
“Dalam dua tahun ke depan, Accu-Chek dan Perkeni akan mengadakan roadshow dalam bentuk workshop untuk mencapai kesamaan persepsi dalam PGDM yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan di kota dan daerah masing-masing,” kata Benny Kurniawan, Marketing Manager PT Roche Indonesia di Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Ia menambahkan, PGDM mempunyai beberapa manfaat. Manfaat umum adalah memberikan informasi tentang variabilitas glukosa darah harian terkait beberapa aktivitas. Contohnya, glukosa darah sebelum makan, satu atau dua jam setelah makan dan sewaktu-waktu pada kondisi khusus seperti setelah berolahraga, pada saat sakit atau penggunaan obat-obat yang dapat memicu kenaikan glukosa darah.
Em Yunir, Ketua Divisi Metabolik Endokrinologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan, Perkeni tengah menyiapkan Panduan PGDM untuk digunakan oleh para dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam dan tenaga kesehatan lain yang bersinggungan dengan diabetes.
“Buku ini bertujuan menjadi panduan menyeluruh bagi praktisi kesehatan agar ada kesamaan maksud dan tujuan memanfaatkan alat pemeriksaan glukosa darah mandiri, sebagai salah satu pilar utama dalam pengelolaan diabetes selain pemberian obat,” papar Em Yunir.
Editor: Sigit Kurniawan