Kolaborasi Sinar Mas Mining dan WeWork Bangun Budaya Kerja

marketeers article

Dunia kerja tidak luput dari arus perubahan akibat digitalisasi. Di era yang semakin digital ini, banyak karyawan perusahaan yang menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mobile. Tidak hanya itu, suasana kerja yang lebih terbuka dan sosial juga menjadi preferensi karyawan dalam melakukan pekerjaan.

Hal inilah yang mendorong perusahaan pertambangan Sinar Mas Mining berkolaborasi dengan WeWork. Sinar Mas memindahkan karyawan dan tim dari berbagai divisi ke WeWork Sinarmas MSIG Tower sejak tahun 2018. Pemindahan ini juga menjadi strategi transformasi digital yang dilakukan oleh Sinar Mas dengan alasan menyediakan ruang kerja yang dapat menginspirasi karyawannya.

Ruang kerja yang tertutup, penuh dengan kubikal, dan kurang komunal menurut Swasono Satyo, Chief Human Resources Officer Sinar Mas Mining adalah faktor terus menurunnya kinerja perusahaan. Untuk itulah, Sinar Mas menjadikan co-working space sebagai ruang kerja karyawannya. Co-working space dinilai dapat mendorong karyawan untuk lebih terintegrasi, memungkinkan kolaborasi, dan interaksi.

“Salah satu fokus Sinar Mas saat ini adalah mengubah lingkungan kerja sehingga dapat melibatkan karyawan dengan lebih baik. Penggunaan WeWork sebagai tempat kerja menjadi cara kami untuk memberikan empowerment dan memberdayakan karyawan,” katanya di Jakarta, Rabu (15/01/2020).

Setelah dua tahun dijalankan, strategi pemindahan ruang kerja dari kantor tradisional ke co-working space ini mulai menunjukkan hasil yang signifikan.

Menurut survei tentang kepuasan karyawan di Sinar Mas Mining, perusahaan ini menemukan bahwa karyawan mendapatkan lebih banyak manfaat dari ruang kerja bersama. Mereka bahkan berhasil meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan hingga 10%.

“Kolaborasi antara Sinar Mas dan WeWork menjadi bukti bahwa keterlibatan dan kolaborasi dalam ruang kerja dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Artinya, budaya kerja karyawan tidak hanya duduk di kubikel-kubikelnya dan mengerjakan pekerjaan sendiri, tapi juga memerlukan aspek sosial untuk lebih kreatif dan memanfaatkan peluang,” tutup Satyo.

Editor: Sigit Kurniawan

Related