Industri 3.0 telah beralih ke industri 4.0 berbasis Cyber Physical Production System (CPPS) atau dikenal dengan 3D printing. Irfan Setiawan, Business Analyst MarkPlus Inc. menjelaskan, profit, people, dan planet adalah tiga pondasi dasar sustainability bisnis pada era industri berbasis teknologi ini.
Dalam upaya membangun sustainability bisnis melalui teknologi secara internal dan eksternal, Irfan menjelaskan, perusahaan harus memperhatikan aspek profit sebelum bergerak pada aspek people dan planet. “Profit adalah hal mendasar. Perusahaan harus profitable, tanpa adanya profit, perusahaan tidak dapat membawa social impact apapun pada aspek people maupun planet,” terang Irfan.
Menurutnya, perusahaan harus mengetahui pola perilaku konsumen mereka yang terdiri dari Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate (5A) untuk mencapai profit yang diinginkan, terlebih pada era digital.
“Saat ini, lebih mudah bagi masyarakat untuk melakukan check mengenai review barang yang ada di forum-forum online. Maka dari itu, perusahaan harus mampu mengetahui brand image mereka di mata masyarakat, dan melakukan kontrol terhadap hal itu,” jelas Irfan.
Lebih jauh Irfan menjelaskan, beberapa perusahaan yang berhasil meningkatkan profit dengan menerapkan Tech4Good adalah Starbucks dan Macy’s Department Store. Starbucks berhasil meningkatkan profit mereka hingga 20% melalui metode pembayaran melalui apps. Tidak hanya itu, cara Macy’s Department Store dalam mengintegrasikan seluruh aspek perusahaan secara online melalui Macy’s Mobile App, Macy’s Online Shop, dan mengoneksikan seluruh staff Macy’s dengan iPad telah meningkatkan margin keuntungan sebesar 257%.
Setelah memperoleh profit, perusahaan dapat bergerak untuk memberikan social impact pada aspek people. “Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan memberdayakan Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Contohnya GO-JEK yang memberdayakan ojek konvensional menjadi lebih mudah dalam memeroleh penumpang menggunakan aplikasi GO-JEK,” jelas Irfan.
Dari luar negeri, Irfan memberi contoh Startup asal United Kingdom (UK), Open Bionics. Startup yang bergerak di bidang pembuatan prosthetic hand ini berdedikasi untuk membawa teknologi mereka ke arah positif. Open Bionics menggunakan teknologi 3D printing yang merupakan teknologi industri 4.0 untuk membuat prosthetic hand dalam waktu 42 jam dengan harga murah, dan bersifat open source yang dapat digunakan di luar UK.
Planet adalah aspek berikutnya yang menjamin sustainability bisnis. Salah satu perusahaan yang melakukan Tech4Good untuk planet adalah Startup asal London, Plume Labs. Perusahaan ini memiliki visi membersihkan udara dan mengurangi polusi melalui teknologi. Plume Labs mengintegrasikan teknologi dengan makhluk hidup melalui pemasangan sensor pada burung merpati. Sensor tersebut dapat melakukan filter udara dan memberi informasi mengenai kondisi udara dan tingkat polusi di kota London.
“Sustainability bisnis dapat berjalan dengan memberi social impact pada masyarakat atau planet. Hal ini dapat dimulai dengan memberikan concern pada pengembangan manusia dan planet melalui Vlog, social media, website, atau komunitas,” terang Irfan.