Selain persiapan untuk menjaga keamanan mudik, penting juga untuk menjaga kebersihan di daerah lintasan pemudik dengan menerapkan konsep “mudik minim sampah”. Jutaan kilogram sampah tambahan diperkirakan dihasilkan selama dua pekan arus mudik dan balik.
Sejalan dengan hal itu, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar GenPosting dengan tema “Mudik Ceria Penuh Makna, Minim Sampah” di Aston Cirebon Hotel, Jawa Barat. Kabupaten Cirebon, yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa dan menjadi jalur utama antara Jakarta dan Surabaya, sangat vital selama arus mudik.
Septriana Tangkary, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim (IKPM) Kementerian Kominfo menyatakan kolaborasi antara pemerintah, Pemda, dan masyarakat penting untuk menjaga kelancaran arus mudik, khususnya di jalur sibuk seperti Jalur Pantura.
BACA JUGA: Aktivasi Kominfo untuk World Water Forum ke-10 lewat Konser Musik
“Kami berharap dengan adanya kolaborasi kita hari ini, seluruh Kementerian, Pemda, dan seluruh masyarakat Indonesia bisa patuh meletakkan sampah pada tempatnya,” kata Septriana dalam laporannya, Kamis (4/4/2024).
Selain itu, Kementerian Kominfo juga memfasilitasi jaringan internet 4G dan 5G untuk memudahkan akses informasi selama perjalanan. Ini akan membantu dalam mengomunikasikan rekayasa lalu lintas dan informasi terkait mudik.
Thontowi Djauhari, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan menekankan pentingnya koordinasi antara berbagai pihak untuk mengatur lalu lintas selama arus mudik. Dia juga menyoroti pentingnya pemeliharaan kendaraan dan pengetahuan tentang rute perjalanan untuk menghindari kecelakaan.
“Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil tema Mudik Ceria Penuh Makna yang memiliki arti bahwa Pemerintah berupaya memberikan keceriaan (kebahagiaan) dengan penyelenggaraan arus mudik dan balik berjalan aman, lancar, dan selamat sehingga memberi makna mendalam bagi seluruh masyarakat,” ujar Thontowi.
BACA JUGA: Mudik Lebaran, PLN Sediakan 98 SPKLU di Jalur Mudik Jateng dan DIY
Di sisi lain, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melalui Direktur Penanganan Sampah, Novrizal Tahar, berfokus pada kampanye “Mudik Minim Sampah”. Dengan potensi peningkatan sampah selama arus mudik, KLHK berkoordinasi dengan pemda dan otoritas terkait untuk mengelola sampah dengan lebih baik.
Novrizal mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengurangi sampah dan meminimalisir dampak negatifnya.
“GenPosting ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang persiapan mudik dan pengaturan lalu lintas di Cirebon serta mengajak masyarakat untuk meminimalisir sampah selama perjalanan mudik dan balik,” tuturnya.
Kolaborasi semua pihak diharapkan dapat menciptakan suasana mudik yang ceria, bermakna, dan minim sampah.
Editor: Ranto Rajagukguk