Telah berkiprah selama 115 tahun dalam industri kecantikan, L’Oreal berupaya mempertahankan komitmen sebagai merek kecantikan berbasis sains dengan menghadirkan inovasi ilmiah untuk memenuhi kebutuhan rambut dan kulit konsumen yang dinamis.
Melanie Masriel selaku Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L’Oréal Indonesia menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan unik konsumen Indonesia. Bukan hanya melahirkan produk yang efektif, namun juga relevan dengan konsumen.
Dengan visi create the beauty that moves the world, salah satu komitmen L’Oreal direalisasikan melalui riset dan inovasi. Hingga saat ini, ada 4.000 peneliti di jaringan global L’Oreal.
Salah satu terobosan ilmiah yang belum lama dikenalkan adalah Melasyl™, sebuah molekul revolusioner untuk atasi gangguan hiperpigmentasi yang lahir dari hampir dua dekade penelitian global dan lokal.
Molekul yang telah dipatenkan oleh L’Oréal ini dikembangkan dan diuji melalui model kulit rekonstruksi berpigmen secara in-vitro (EPISKIN), inovasi metode alternatif tanpa pengujian hewan yang telah diadaptasi L’Oréal selama lebih dari 30 tahun.
BACA JUGA 54% Paten Milik L’Oréal Indonesia Datang dari Peneliti Perempuan
“Inovasi-inovasi kami tidak terjadi dalam semalam. Proses ini memerlukan dedikasi yang tinggi, dan tidak mungkin diciptakan dalam waktu semalam. Di L’Oréal, kami memastikan setiap inovasi yang kami hadirkan benar-benar teruji dan memberikan manfaat nyata bagi konsumen kami,” kata Melanie dalam sesi Beauty That Moves yang berlangsung pada Kamis (19/9/2024).
Tak sampai di situ, L’Oreal juga memiliki Evaluation Intelligence (EI) Center yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 2012 untuk mengevaluasi aspek sensorik guna memastikan setiap produk L’Oreal yang dirilis telah sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia.
“Di Indonesia sendiri, EI Center sangat berperan penting dalam mengevaluasi klaim efektivitas produk hingga pengalaman sensorik dari produk yang mengandung Melasyl™, seperti aspek tekstur dari formula tersebut untuk memastikan produk ini nyaman dan mudah untuk digunakan oleh konsumen kami di Indonesia,” ujar Akash Tiwari, Head of Research and Innovation (R&I) L’Oréal Indonesia.
Pusat evaluasi L’Oréal di Indonesia ini merupakan salah satu dari 13 fasilitas serupa yang tersebar di seluruh dunia. Tahun 2023 sendiri, fasilitas ini telah melibatkan lebih dari 12.500 orang dalam berbagai studi pengujian produk untuk memahami tren kecantikan dan kebutuhan lokal.
BACA JUGA Daftar 5 Perusahaan Terinovatif di Dunia, L’Oreal Menempati Posisi Teratas
Bukan hanya berfokus pada inovasi, L’Oreal juga memahami bahwa tingkat kesadaran masyarakat terhadap produk kecantikan dan perawatan kulit tengah berkembang pesat.
Tidak heran, Beauty Consumer and Trend Report dari Insight Factory by SOCO menunjukan 77% konsumen kecantikan di Indonesia membaca ulasan sebelum membeli produk, menegaskan pentingnya transparansi dan inovasi berbasis bukti ilmiah untuk memenuhi ekspektasi mereka.
Hal ini didukung oleh maraknya konten edukasi di platform digital seperti TikTok, yang telah mengubah cara konsumen memahami perawatan kulit.
“Dengan semakin meningkatnya kesadaran dan literasi konsumen, L’Oreal secara konsisten menghadirkan inovasi kecantikan berbasis sains. Sebab, L’Oreal percaya bahwa kecantikan dan sains dapat berjalan beriringan, memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih sehat dan percaya diri untuk siapa pun, dimana hal ini sejalan dengan komitmen L’Oréal, yaitu creates the beauty that moves the world,” tutur Melanie.
Editor: Ranto Rajagukguk