April sudah dimulai. Awal April hampir identik dengan April Mop atau April Fool. Pada saat ini, banyak pihak melakukan gurauan untuk merayakan April Fool yang jatuh pada 1 April.
Beberapa brand juga tidak mau ketinggalan dalam melakukan kampanye khusus untuk meraih perhatian dari calon konsumennya. Di Indonesia, aktivitas ini memang belum seramai yang dilakukan oleh brand di luar Indonesia dalam menyikapi perayaan April Fool. Namun, ada beberapa brand di Indonesia yang sebelumnya pernah merilis kampanye April Fool yang cukup sukses.
Misalnya, pada tahun 2016, Go-Jek merilis layanan terbarunya yang bernama Go-Date. Layanan ini diklaim bisa menjadi solusi bagi muda dan mudi Indonesia dalam menemukan pasangan hidupnya. Iklan layanan Go-Date ini cukup meyakinkan kala itu sebab Nadiem Makarim selaku CEO Go-Jek tampil dengan amat meyakinkan dalam menjelaskan layanan Go-Date. Tapi, tentu saja layanan ini menjadi lelucon semata.
Pada tahun yang sama, MatahariMall.com juga pernah merayakan April Fool dengan merilis layanan penyewaan pasangan. Di halaman utama situs MatahariMall.com, konsumen bisa memilih jenis pasangan yang akan mereka sewa, baik pria, dan wanita. Kemudian karakter fisik dari calon pasangan tersebut juga bisa dipilih sesuai dengan kesukaan konsumen. Ketika sudah dirasa cocok, konsumen tinggal menuju bagian pembayaran. Dan, halaman langsung berubah menjadi sebuah poster yang bertuliskan Stop Human Traficking, Manusia Bukan Barang Jualan. Ternyata layanan sewa pasangan MatahariMall merupakan kampanye antiperdagangan manusia.
Hadi Wenas selaku CEO MatahariMall.com menceritakan ide ini bermula dari salah satu pegawainya yang baru saja berusia 23 tahun. Tanpa pikir panjang, Hadi menyetujui rencana tersebut meskipun memiliki risiko yang amat besar.
“Bahkan, saya tidak minta izin kepada Pak John Riady (Direktur Lippo Group). Saya hanya mengirimkan pesan singkat untuk meminta maaf kalau besok terjadi sesuatu pada MatahariMall. Ia hanya membalas ‘Apa yang akan terjadi?’. Saya hanya tertawa membalas pesan Pak John. Pak John hanya berpesan ‘Kamu CEO-nya, pastikan baik-baik saja,” ungkap Hadi.
Efeknya, saat itu kampanye MatahariMall menjadi viral di ranah netizen. Bahkan, trafik MatahariMall pada hari itu meningkat hingga lima kali lipat. Kampanye ini juga menghiasi beragam pemberitaan di media-media nasional.
Nah, pada tahun 2018 ini beberapa brand juga sudah meluncurkan beragam kampanye April Fool.
Go-Jek
Tahun ini Go-Jek mengumumkan akan merilis helm Go-Jek Headgear 2.0. Sekilas helm ini mirip dengan helm yang digunakan oleh duo Daft Punk dilengkapi dengan teknologi GO-JEK Dynamic Glass™ yang dapat menampilkan data digital dan holographic ke kaca helm. Headgear 2.0 dapat digunakan untuk menikmati entertainment on the go mulai dari film, musik, dan dilengkapi dengan pendingin kepala.
Go-Jek memang tidak mengumumkan bahwa ini adalah bagian dari kampanye April Fool. Namun mengingat betapa canggih teknologi yang dibenamkan, membuat kolom komentar di akun Instagram Go-Jek ramai.
Xiaomi
Pabrikan ponsel asal China ini tidak mau ketinggalan merayakan April Fool. Setalah merilis seri Mi A1 pada beberapa waktu lalu. Xiaomi kini segera merilis seri terbaru Mi A1 yang dilengkapi dengan enam kamera belakang. Sekali lagi, enam kamera belakang.
Burger King
April tahun ini, Burger King akan merilis produk terlaris mereka, Whopper denga varian roti dan saus cokelat. Bayangkan empuknya daging whopper dicampur dengan manis dan kentalnya saus cokelat.
Duolingo
Anda mengalami kesulitan dalam berbicara bahasa asing? Aplikasi bahasa Duolingo merilis produk terbaru mereka yakni, Brewolingo. Duolingo meyakinkan konsumennya setelah meminum bir Brewolingo, konsumen akan langsung lancar dalam berbicara bahasa asing karena di dalamnya ada resep khusus selain air gandum, yakni deretan logaritman bernama Owlgorithms.
Honda
Honda memperkenalkan aplikasi terbarunya yakni Honda Sixth Sense. Melalui aplikasi ini konsumen bisa tetap menggunakan ponsel sambil berjalan tanpa ada gangguan sama sekali. Sebab teknologi yang dimiliki oleh Honda akan memberikan notifikasi terkait dengan rintangan yang ada di depan.
Editor: Sigit Kurniawan
