Kehadiran teknologi digital membawa pergeseran perilaku masyarakat dalam berkomunikasi. Pengguna layanan data pun terus bertumbuh. Di satu sisi, teknologi komunikasi baru dari pemain di luar industri ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku bisnis telekomunikasi, tak terkecuali Telkomsel. Seperti apa kompetisi bisnis yang dihadapi Telkomsel? Dan bagaimana masa depan bisnis Telkomsel?
Telkomsel melansir angka kontribusi layanan data dan digital mereka pada kuartal pertama 2017 mencapai 37,7% atau meningkat 22,5% dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Presiden Direktur Telkomsel Ririek Adriansyah di Jakarta, Rabu (19/07/2017) mengatakan, perubahan perilaku konsumen Telkomsel dapat menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Telkomsel.
Kondisi kompetisi bisnis Telkomsel saat ini menurut Ririek tengah mengalami pergeseran perilaku pelanggan dalam berkomunikasi.
“Pengguna layanan data semakin diminati dan terus bertumbuh jika dibandingkan dengan layanan suara dan SMS. Layanan platform digital semakin diadopsi. Angka penetrasi smartphone yang meningkat juga mendongkrak konsumsi penggunaan data di jaringan Telkomsel,” kata Ririek.
Ia menambahkan, teknologi komunikasi baru yang diterapkan pemain di luar industri telekomunikasi dapat menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemain di industri telekomunikasi.
Tidak hanya itu, faktor lifestyle juga menuntut operator semakin efisien, produktif, dan kreatif dalam memberi layanan telekomunikasi masyarakat.
Berbicara mengenai masa depan industri telekomunikasi, Ririek memprediksi industri ini akan bergerak ke arah persaingan ranah digital. Untuk itu, Telkomsel telah mempersiapkan serangkaian cara dalam menyambut masa depan yang makin kompetitif tersebut.
Berupaya melakukan transformasi menjadi digital telecommunication company, Telkomsel melakukan berbagai improvement untuk memberikan pengalaman mobile digital yang diinginkan pelanggan. Upaya pertama dilakukan dengan memperluas jangkauan layanan broadband khususnya 4G LTE di seluruh Indonesia.
“Ketika semakin banyak masyarakat yang terhubung, didukung dengan penetrasi smartphone yang diadopsi masyarakat secara luas, hal ini dapat membantu pembentukan masyarakat digital Indonesia,” terang Ririek.
Lebih dari itu, Sejalan dengan strategi Device, Network, Aplication (DNA), Telkomsel mengembangkan kolaborasinya dengan produsen device dan pengembang aplikasi untuk mempercepat terwujudnya komitmen digital di Indonesia.
“Kami tengah melanjutkan penggelaran jaringan (network) dari Sabang sampai Merauke. Beberapa tahun terakhir, Telkomsel telah membangun sekitar 20.000-25.000 BTS baru setiap tahun, terutama di wilayah-wilayah yang belum memperoleh layanan telekomunikasi dan padat pengguna,” jelas Ririek.
Menurut Ririek, masa depan industri telko yang bergerak pada ranah digital harus disambut dengan sigap.
Ia berpendapat, perusahaan yang mampu terus bertumbuh adalah yang mampu menyediakan beragam layanan digital sesuai kebutuhan pelanggan. “Tentunya secara cepat dan terjangkau,” tambah Ririek. Telkomsel optimistis upaya ini dapat memperkokoh bisnis Telkomsel di masa depan.
Editor: Sigit Kurniawan