Banyuwangi saat ini menjadi nama daerah yang disebut-sebut sebagai destinasi pilihan wisata di Indonesia saat ini. Pasalnya, kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur ini belakangan giat melakukan aktivasi dengan menggelar aneka festival kesenian, budaya, olahraga, sekaligus hiburan. Tren ini muncul sejak kepemimpinan Abdullah Azwar Anas sebagai bupati Banyuwangi.
Menurut Anas, pembangunan di Banyuwangi harus berangkat dari peta alam dan budaya di sana. Dengan begitu, skala prioritas masalah dapat diketahui. “Hal pertama yang menjadi prioritas saya saat menjabat bupati adalah membangun kepercayaan diri masyarakat Banyuwangi. Mereka harus bangga dengan Banyuwangi. Dulunya, citra Banyuwangi itu dekat dengan kota klenik,” kata Azwar dalam Marketeers WOW Talk di studio Marketeers Radio, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Bagi Azwar, membangun sebuah daerah tidak bisa memfotokopi konsep pembangunan daerah lain. Sebab itu, pembangunan di sana harus berangkat dari diferensiasi yang dimiliki oleh Banyuwangi. Banyuwangi merupakan daerah yang dikelilingi hutan, taman nasional, maupun perbukitan. Menurut Azwar, pembangunan harus berangkat dari potensi yang ada tersebut.
Selain itu, Azwar menengarai kunci utama pembangunan di Banyuwangi adalah konektivitas. Terkait konektivitas, Azwar berfokus pada lima hal, yakni membangun infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Saat ini, di Banyuwangi telah dibangun lebih dari 1.400 jaringan Wi-Fi, penyebaran fiber optik, dan pengembangan broadband. Selain itu, TIK dibutuhkan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal pelayanan publik, TIK digunakan untuk mengelola desa-desa dengan e-village, maupun e-monitoring system. Menurut Azwar, ke depannya, desa akan menjadi garda depan pembangunan. Konektivitas inilah yang diyakini oleh Azwar sebagai media utama dalam membangun sekaligus memasarkan Banyuwangi.