Era teknologi digital yang semakin berkembang pesat membawa para pemain kripto melihat dunia digital sebagai masa depan. Terlebih lagi dengan konsep Web 3.0 atau kerap disebut Web3 yang sedang ramai diperbincangkan di seluruh dunia.
Web3 adalah evolusi internet yang terdesentralisasi berbasis blockchain yang merupakan teknologi di balik cryptocurrency dan Non-Fungible Tokens (NFT). Sebelumnya, platform online hanya terpusat dan dikendalikan oleh segelintir perusahaan besar, seperti perusahaan induk Meta yang menaungi Facebook, WhatsApp, dan Instagram.
Sedangkan konsep Web3 diprediksi menjadi alternatif bagi setiap pengguna internet memiliki kendali dan tanggung jawab atas konten yang dilakukan secara online bahkan platform tempat konten dibagikan.
Dilansir dari The Verge, perusahaan modal ventura seperti Andreessen Horowitz telah melakukan serangkaian investasi di OpenSea dan CryptoKitties yang akan mengelola sistem Web3. Meskipun begitu, perintis Twitter Jack Dorsey menyampaikan ketidaksetujuannya akan konsep Web3. Ia menegaskan melalui tweetnya bahwa para pengguna tidak benar-benar sepenuhnya memiliki apapun Web3. Dalam arti lain, konsep Web3 adalah bohong.
“Anda tidak akan memiliki Web3. VC dan LPs lah yang akan melakukannya. Itu tidak akan pernah lepas dari insentif mereka. Pada akhirnya, entitas terpusat dengan label yang berbeda. Kenalilah apa yang sedang Anda hadapi,” Tweet Jack pada 21 Desember 2021.
Tak hanya Jack Dorsey, miliarder sekaligus Founder Tesla Elon Musk mengungkap kritikannya atas Web3. Menurutnya, konsep tersebut merupakan pemasaran dari sejumlah konten yang telah ada di internet daripada kenyataan. Ia turut menyindir masa depan 20 hingga 30 tahun ke depan akan terlihat futuristik dengan konsep Web3.
Editor: Eko Adiwaluyo