Tahun 2020 pernah diprediksi sebagai tahun kebangkitan industri properti. Pasalnya, industri ini sudah terlalu lama dalam kondisi hibernasi. Tahun 2019 yang merupakan tahun politik membuat industri properti harus menahan diri untuk tumbuh. Tanda-tanda kebangkitan industri properti cukup kuat pada kuartal pertama tahun 2020 yang ditandai dengan meningkatnya permintaan.
Namun, ketika pandemi COVID-19 datang, wajah industri ini langsung berubah drastis. Konsumen menahan pembelian dan permintaan properti anjlok lagi. Melihat tren ini, PT Sinar Mas Land langsung menyiapkan diri untuk menjawab perubahan perilaku konsumen.
Alim Gunadi, Managing Director Strategic Business & Services PT Sinar Mas Land langsung bergerak cepat untuk menerjemahkan situasi pasar menjadi sebuah keputusan bisnis yang tepat dan efektif. Karenanya, ia membuat beberapa strategi yang sampai saat ini terbukti efektif dalam mendorong pertumbuhan bisnis Sinar Mas Land.
“Kami berdiskusi secara internal dan meminta izin kepada shareholder untuk melakukan shifting cara berjualan dari offline ke online. Kami terus melakukan pemetaan kebutuhan konsumen dan mengupayakan agar mereka tetap membeli properti,” ujar Alim.
Menurutnya, selama pandemi ini, ada banyak perubahan perilaku konsumen dalam kaitannya dengan produk properti. Meskipun di awal pandemi ada perlambatan di pasar, namun secara perlahan masyarakat menyadari pentingnya properti di situasi pandemi. Karenanya, mereka berpaling kembali pada rumah sebagai tempat tinggal dan pusat aktivitas harian, mulai dari sekolah, olahraga, ibadah, dan bekerja.
Setelah pengumuman munculnya kasus perdana konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia, Alim melihat ada peningkatan kebutuhan sebuah hunian, khususnya untuk produk rumah tapak. Hunian rumah tapak amat diminati, khususnya oleh kalangan milenial. Terkait harga, mereka mau mengeluarkan dana dari Rp 700 juta hingga Rp 1,5 miliar demi hunian idaman mereka.
“Untuk itu, kami mengadaptasi hunian yang memang ideal untuk segmen ini. Luas area yang hanya 60-72 m2 ini kami bangun menjadi dua hingga tiga lantai. Sehingga, tiap lahan rumah memiliki fungsi yang optimal,” jelasnya.
Hunian milenial ini bisa ditemukan di beberapa proyek milik Sinar Mas Land, seperti FleekHauz, ImajiHaus, dan ImpresaHaus. Data Sinar Mas Land mencatat, model perumahan seperti ini terserap sangat baik di pasar. “Saat ini, pasar dalam tahap mencari titik ekuilibrium baru dan rumah tapak akan lebih cepat pulih,” ujarnya.
Beberapa proyek Sinar Mas Land baik di Jakarta, Surabaya, dan Balikpapan berhasil meraup capaian positif. Kawasan Serpong di Tangerang Selatan menyumbang persentase besar. Sementara, di Surabaya salah satu proyek apartemen yang diluncurkan juga laris manis. Di satu sisi, proyek perumahan di Balikpapan turut terserap dengan baik. Menurut Alim, hal ini merupakan imbas dari rencana pemindahan ibu kota baru ke Penajam Paser yang hanya beberapa menit dari Balikpapan.
Selain proyek residensial, Sinar Mas Land juga meluncurkan beberapa produk komersial seperti rumah toko (ruko). Senada dengan residensial, luas ruko juga diperkecil. Ini dilandasi oleh masih banyaknya warga yang masih takut-takutan bertandang ke ruko dengan alasan kesehatan.
Sikap sigap Sinar Mas Land berhasil membawa perusahaan bertahan di situasi ini. Kuncinya adalah peka terhadap segmen dan kebiasaan pasar baru. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah kampanye besar bernama Move in Quickly. Kampanye yang diselenggarakan sejak Maret hingga akhir tahun 2020 ini berupaya memberikan kemudahan bagi para calon penghuni untuk memiliki properti. Move in Quickly juga menjadi gerak cepat Sinar Mas Land membaca pola perilaku konsumen di awal pandemi.
Dalam program ini, Sinar Mas Land mendorong konsumen memiliki properti semudah dan secepat mungkin. Ada beragam manfaat dan kemudahan yang ditawarkan oleh Alim bersama timnya. Mulai dari diskon, keringanan uang muka, dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, serta kolaborasi dengan pemain perbankan untuk menyediakan program KPR.
“Hasilnya sangat memuaskan. Sampai Mei lalu, kami mencatatkan penjualan sekitar Rp 650 miliar. Ini bukti bahwa masih ada orang yang minat membeli properti di masa sulit,” imbuh penerima Industry Marketing Champion 2020 dari sektor properti.
Tak hanya itu, Sinarmas Land juga melakukan transformasi digital, baik secara pemasaran, penjualan, transaksi, serta pelayanan dengan sistem customer relationship management (CRM). Semua dilakukan secara terintegrasi sehingga calon penghuni tetap bisa melakukan aktivitas pembelian meskipun mereka memesan dari dalam rumah.
Inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Sinar Mas Land ini merupakan hal yang esensial, khususnya dalam upaya menggairahkan pasar. Alim meyakini konsumen harus diberikan beragam kemudahan agar tetap bisa melakukan pembelian. Tidak hanya dari fasilitas dan proses, akses pembayaran dan pembiayaan juga harus dicermati. Tujuannya agar konsumen kian mantap untuk membeli properti.