Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bergerak di kisaran 5%, konsumsi masih menjadi penopang ekonomi nasional. Namun, ada perubahan yang terjadi di sektor konsumsi ini. Konsumen mulai bergeser dari goods-based consumption (barang) menjadi experience-based consumption (pengalaman).
Hal ini bisa dilihat dari laporan BPS, yang mana pengeluaran rumah tangga terkait dengan konsumsi berbasis pengalaman meningkat sejak tahun 2015. Perubahan ini lebih sering terjadi pada konsumen kelas menengah dengan pengeluaran harian sebesar US$ 2 hingga US$ 10.
Konsumen Indonesia yang masuk dalam kelas menengah itu porsinya sudah mencapai 60% dari total populasi. Bahkan, Nielsen pernah mencatat bahwa 46% konsumen Indonesia sangat cepat mengeluarkan uang untuk menunjang gaya hidup-nya atau disebut experience-based.
Kuliner adalah salah satu experience-based yang paling mudah dilakukan. Tak heran, restoran dengan beragam rupa hadir silih-berganti di tanah air, khususnya di kota-kota besar. Walau pasar ritel secara umum lesu, nampaknya hanya ritel kategori food & beverage yang masih ekspansif membuka gerai baru. Ini karena masyarakat masih ingin berbelanja sesuatu yang memberikan pengalaman.
Tak heran, Ismaya Live cukup “pede” menghadirkan kembali Jakarta Culinary Feastival 2018 pada 1-4 November di Senayan City. Pesta bagi para food hunter ini telah berjalan untuk kelima kalinya sejak tahun 2009. Sebelum perhetalan tahun 2017, nama acara ini adalah Jakarta Culinary Festival.
Menggandeng sejumlah mitra sponsor seperti Sambal ABC dan Go-Food, JCF kali ini akan dihadiri oleh puluhan tenan makanan dan minuman yang cukup legendaris, seperti Nasi Goreng Kebun Sirih, Pisang Goreng Bu Nanik, dan Eatlah.
Sarah Deshita, Brand Manager Ismaya Live mengatakan, JCF tak hanya sekadar bazar makanan. Di sana, banyak aktivitas seputar dunia kuliner seperti talkshow, cooking demo, hingga kegiatan berbayar antara lain masterclass dan Chef’ Table Experience.
Masterclass adalah kelas memasak yang bisa diikuti oleh pengunjung dengan mendaftarkan diri melalui situs JCF. “Kelas-kelas yang ditawarkan dipandu langsung oleh sederet chef profesional, baik di bidang bakery, kuliner Barat, tradisional, hingga peracik kopi dan miksologi,” papar dia di Kitchenette Gandaria City, Rabu, (10/10/2018).
Sedangkan Chefs Table Experience merupakan jamuan makan yang disajikan langsung oleh chef ternama. Mereka akan memasak dan menyajikan makanan spesialnya kepada para peserta. Adapun harga untuk menikmati experience tersebut dimulai dari Rp 300.000 hingga Rp 1 juta.
Beberapa chef yang terlibat dalam Masterclass antara lain Ratna Kartadjoemena dari Potata Head Family Partner, Kim Pangestu dari Nomz Jakarta, hingga chef kawakan Sisca Soewitomo.
Event ini turut menghadirkan chef, barista, mixologist dan F&B expert luar negeri, antara lain Manjunath Mural dari Restoran Song of India (Singapura) dan Ben Ungermann, Runnerup Master Chef Australia 2017 yang dijuluki King of Ice Cream.
Lalu ada juga Chef Eelke Plasmeijer dari Locavore, Chef Thitid “Ton” Tassanakajoh dari resto Le Du di Thailand, serta Chef Revo, junior MasterChef Indonesia yang akan mementori kelas memasak untuk anak-anak.
Editor: Eko Adiwaluyo