TikTok Indonesia melaporkan penonton konten pendidikan dalam media sosial terus meningkat selama dua tahun terakhir. Tercatat, setidaknya ada lebih dari 95 miliar penonton yang menikmati konten pendidikan di Tanah Air.
Kevin Chandra, Senior Category Operation Manager TikTok Indonesia menuturkan, beragam konten pendidikan yang paling sering ditonton di antaranya pengembangan karier, belajar berbahasa asing, motivasi, dan tutorial edit video maupun foto. Dengan peluang tersebut, ke depan manajamen perusahaan pun akan mewadahi para kreator konten dengan berbagai kampanye interaktif.
“Selama berapa tahun terakhir konten edukasi itu merupakan kategori yang pertumbuhannya itu sangat cepat, baik dari segi kontennya maupun komunitasnya. Itu sudah terbukti dalam waktu yang singkat kategori edukasi sudah menduduki peringkat lima teratas kategori yang paling populer dan diminati di Indonesia,” ujar Kevin dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Menurutnya, awal mula konten pendidikan naik daun saat merebaknya pandemi COVID-19 yang memaksa institusi pendidikan untuk sekolah secara daring. Namun, ketika pandemi mulai terkendali, antusias masyarakat pada akhirnya tidak menurun untuk mengonsumsi konten pendidikan di media sosial.
Untuk mewadahi minat masyarakat akan konten pendidikan, kata Kevin, TikTok Indonesia membuat inisiatif dengan meluncurkan kampanye sama-sama belajar. Ke depan kampanye baru pun akan digagas untuk melanjutkan kesuksesan kampanye sebelumnya dengan mengeluarkan kampanye Serunya Belajar di TikTok.
“Kampanye itu mendapatkan top of view yang sangat tinggi yaitu 95 miliar penonton. Perkembangan ini Tentunya tidak terlepas dari dukungan dan kontribusi dari komunitas TikTok khususnya untuk kreator edukasi yang aktif dan tidak kenal lelah untuk berbagai konten kreatif informatif dan juga menghibur di TikTok Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Tjokro Wimantara, Kreator Edukasi TikTok mengaku memberikan edukasi di TikTok mendapatkan apresiasi yang lebih banyak dibandingkan secara offline. Sebelum membuat konten edukasi, sosok yang akrab disapa Pak Win kerap melakukan workshop bisnis di universitas-universitas.
Kendati demikian, Pak Win menyebut antusiasnya terbatas hanya peserta saja sehingga memberikan edukasi secara online lebih menyenangkan dibandingkan secara offline.
“Sejak menjadi content creator impact-nya jauh lebih besar dibandingkan kami mengunjungi universitas, impact-nya hanya orang yang mengunjungi di situ. Tapi ketika kita menjadi kreator edukasi dan bisa mengemas kontennya menjadi lebih baik, maka impact-nya bisa sampai ratusan ribu sampai jutaan orang,” kata dia.
Tak hanya itu, kelebihan lain dalam membuat konten edukasi adalah adanya inspirasi-inspirasi baru yang didapatkan dari audiens. Sebagian besar konten yang diproduksi merupakan kisah-kisah para audiens yang dikirimkan melalui pesan.
“Awalnya saya tidak menyangka user-user ini banyak sekali yang punya berbagai spirit. Dari pesan yang masuk banyak sekali yang bercerita tentang pengalaman kegagalan mereka dan mereka ingin diangkat tanpa nama mereka disebut. Tujuannya hanya satu yaitu yang lain bisa belajar dari pengalamannya. Itu menjadi salah satu faktor yang mendorong saya untuk terus membuat konten yang bermanfaat bagi komunitas di TikTok,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk