Axiata Group melaporkan sepanjang tahun 2023 berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebesar US$ 3,43 miliar. Adapun nilai tersebut diperkirkan mencapai 0,3% dari total produk domestik bruto (PDB) nasional tahun lalu.
Vivek Sood, Chief Executive Officer and Managing Director Axiata Group menjelaskan dari seluruh operasional dan investasi, perusahaan mampu membuka pekerjaan sebanyak 267.723 proyek pada tahun lalu. Dari jumlah tersebut mampu menyerap pekerja sebanyak 2.372 karyawan.
BACA JUGA: Nokia Rampungkan Proyek 4.400 Titik 5G Milik XL Axiata di Jateng
“Investasi Axiata di Indonesia meluas hingga penciptaan lapangan kerja dan peluang bagi masyarakat,” kata Vivek dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Menurutnya, secara terperinci kontribusi Axiata terhadap perekonomian nasional terdiri atas US$ 370 juta atau setara 0,2% untuk pendapatan pajak pemerintah dalam keuangan publik. Kemudian, total belanja modal dan operasional mencapai US$ 1,86 miliar.
BACA JUGA: XL Axiata Bukukan Laba Bersih Rp 1,28 Triliun pada 2023
Vivek menyebut di Indonesia ada lima bisnis utama yang mampu menjadi kontributor terhadap perekonomian nasional. Bisnis tersebut mampu mencapai pertumbuhan pendapatan sebelum pajak atau EBITDA tahunan (compounded annual growth rate/CAGR) sebesar 12%.
Kemudian keuntungan setelah pajak dan hak minoritas (PATAMI) sebesar 16% yang disumbangkan oleh 57,5 juta pelanggan seluler dan 235.000 pelanggan Fixed Broadband. Pengalihan bisnis FBB Link Net, termasuk 750.000 pelanggan residensialnya ke XL Axiata, akan menambah total pelanggan rumahan menjadi sekitar 1 juta. Hal ini akan memosisikan XL Axiata sebagai perusahaan home broadband terbesar ke-2 di Indonesia.
“Kedua ada LinkNet, perusahaan mempunyai dasar yang baik untuk pertumbuhan masa depan dengan basis yang ada sebesar 3,5 juta home passes pada tahun 2023,” ujarnya.
Adapula Boost yang merupakan perusahaan financial technology (fintech) dengan penyaluran dana bulanan hingga Rp 208 miliar pada tahun 2023. Bisnis selanjutnya adalah ADA yang memberikan layanan di bidang otomasi SMS, e-commerce, dan analitik data.
Terakhir, adalah EDOTCO yang memiliki portofolio lebih dari 900 menara dan situs yang dikelola. Ini merupakan built-to-suit dan kolokas, untuk memungkinkan penyedia telekomunikasi memenuhi kebutuhan infrastruktur yang terus meningkat secara efisien.
Editor: Ranto Rajagukguk