Bisnis properti mulai kedatangan pemain baru. Salah satunya adalah PT Kopel Lahan Andalan (Kopelland) yang baru saja mencanangkan pembangunan tujuh menara apartemen di atas lahan seluas 2,8 hektare. Proyek yang dinamai Kota Swarnabumi Cikunir itu terletak di Jl. Cikunir Raya, Bekasi.
Bogi Aditya, Direktur Utama PT Kopelland menuturkan bahwa Kota Swarnabumi Cikunir dihadirkan untuk segmen pekerja yang dominan melakukan aktivitas di ibukota. Pihaknya mengaku menyiapkan terobosan soal fasilitas kepemilikan yang dianggap membantu para pekerja kelas menengah saat ini.
“Kami melihat kesulitan pada segmen pekerja yaitu mengumpulkan uang untuk membayar uang muka (down payment/DP) dan iuran lain-lain yang dibebankan di awal. Kami menawarkan KPA DP 0% subsidi oleh pengembang,” terangnya.
Kota Swarnabumi Cikunir direncanakan akan memiliki 7.000-8.000 unit. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 270 juta per unitnya. Untuk proyek tersebut, Koppelland menggelontorkan investasi senilai Rp 600 miliar. Pembangunan tiang pancang pertama bakal dilakukan pada awal tahun 2016.
Bogi menjelaskan, Kota Swarnabumi Cikunir mendapat akses langsung ke pintu tol JORR keluar Jatiasih, tak jauh dari tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). “Kami telah menghitung, waktu tempuh dari Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung ke Kota Swarnabumi hanya 15 menit,” akunya.
Kopelland merupakan perusahaan properti yang sebagain besar sahamnya milik Koperasi Pensiunan Bulog Indonesia (Kopelindo), yang juga memiliki saham besar di Bank Bukopin.
Ada enam proyek properti yang tengah dikerjakan Kopelland, yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Bandung. Seluruh propertinya menargetkan segmen kelas pekerja. Koppelland menyiapkan tiga proyek properti baru tahun depan.
Editor: Sigit Kurniawan
