Konsumsi kopi hari ini terus meningkat. Banyak dari kita yang ingin mengkonsumsi kopi setiap hari, cepat jadi, kalau bisa tanpa antre ketika beli di kedai kopi. Melihat hal tersebut, PT Kopi Petani Indonesia meresmikan bisnis yang memadukan pengalaman offline dan online untuk menikmati kopi berkualitas melalui aplikasi KOPPI. Dengan aplikasi ini, mengonsumsi kopi bisa setiap hari, bisa pre-order, tiba lebih cepat, tanpa mengantri dan dengan harga terjangkau. Bahkan, sekali klik bisa langsung ngopi!
KOPPI merupakan aplikasi sekaligus kedai kopi on-demand yang mengintegrasikan aplikasi, data dan teknologi. Artinya, masyarakat bisa memesan kopi terlebih dahulu (pre-order) dengan mengatur waktu pengambilan pesanan (pick-up) atau dengan layanan pengantaran ekspres (delivery).
Tony Arifin, Founder sekaligus Chief Executive Officer KOPPI, menuturkan, KOPPI sejatinya diciptakan untuk mengakomodasi kebutuhan serta tren ngopi masyarakat perkotaan. Hal itu bisa dilihat dari menjamurnya kedai kopi di Jakarta yang berskala kecil hingga besar.
“Penikmat kopi kini sudah menyebar ke segala lapisan usia, status sosial dan gender. Tantangannya adalah bagaimana ngopi itu bisa lebih cepat dan mudah, terjangkau, dan rasa kopi yang ditawarkan harus berkualitas,” jelas Tony dalam siaran resminya.
Dalam membangun daya saing, KOPPI memegang tiga nilai, yakni layanan pre-order dengan pengantaran ekspres, kualitas bahan, dan harga yang terjangkau. Soal Kualitas, KOPPI mempercayakan World Barista Champion 2014, Hidenori Izaki, untuk mengembangkan menu KOPPI. Hidenori akan menempati posisi sebagai Beverage Manager yang bertanggungjawab atas kualitas minuman.
“KOPPI bukan hanya menawarkan perbedaan dari segi layanan, tetapi juga kualitas rasa yang tidak bisa ditemukan dikopi lainnya,” ujar Hidenori yang juga menjabat sebagai konsultan di Luckin Coffee Tiongkok dan McDonald Jepang.
Tiga nilai ini pun diperkuat dengan tiga program, yakni “Menghidupkan, Memberdayakan, dan Menghubungkan”. Untuk aspek menghidupkan, pihaknya menggunakan biji kopi Indonesia yang diambil langsung dari petani lokal, tanpa syarat tanpa perantara. KOPPI pun mulai dengan bekerjasama dengan Asosiasi Petani Pengusaha Kopi Jawa Barat (AP2KJB).
Editor: Sigit Kurniawan