Krakatau Steel dan Baowu Group Jalin Kerja Sama Senilai US$ 1,2 Miliar

marketeers article
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Krakatau Steel dan Baowu Group Zhongnan dilakukan dalam acara Indonesia China Business Forum di Beijing tanggal 16 Oktober 2023. (DOK. Krakatau Steel)

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menjalin kerja sama dengan perusahaan baja asal Cina, Baowu Group Zhongnan untuk melakukan reaktivasi fasilitas hulu iron and steel making (ISM) dalam rangka pengembangan steel long product. Penandatanganan ini dilakukan dalam acara Indonesia China Business Forum di Beijing pada 16 Oktober 2023.

Sebagai informasi, Baowu Group adalah adalah perusahaan baja BUMN milik Cina dengan kapasitas 21 juta ton per tahun dan terafiliasi dengan Baowu Group, perusahaan baja terbesar peringkat satu di dunia dengan total kapasitas produksi sebesar 132 juta ton per tahun.

BACA JUGA: Krakatau Steel Raih Laba Bersih Rp 353,07 Miliar pada Tahun 2022

“Estimasi nilai investasi yang diperlukan untuk melaksanakan kerja sama tahap pertama untuk kapasitas 2 juta ton baja per tahun ini adalah sebesar US$ 1,2 miliar,” kata Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo melalui keterangannya, Rabu (18/10/2023).

Menurutnya, kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan steel long product yang dimulai dari hulunya yang memproduksi baja billet dan pengembangan hilir rolling mill dalam bentuk wire rod mill pada tahap pertama.

BACA JUGA: Krakatau Steel dan Posco Dipastikan Bakal Investasi US$ 3,5 Miliar

Selain itu, fasilitas manufaktur baja akan dibangun secara otomatis, cerdas, dan ramah lingkungan dengan memperkenalkan teknologi dan peralatan baru untuk membangun ekosistem baja dan mendorong perkembangan pesat industri baja di Indonesia.

“Untuk tahap pertama, akan dibangun pabrik dengan kapasitas 2,0 juta ton per tahun dan bisa ditingkatkan kapasitasnya di masa depan sampai dengan 4,0 juta per tahun,” ujarnya.

Kedua perusahaan telah menandatangani perjanjian pendahuluan tertanggal 30 November 2022 tentang peluang kemitraan iron and steel making. Dilanjutkan dengan pengukuhan kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman di Indonesia China Business Forum di Beijing.

Purwono mengungkapkan kemitraan ini diharapkan dapat memenuhi minat pasar baja Indonesia terhadap strategi pertumbuhan jangka panjang terutama dengan dibangunnya fasilitas baja yang terintegrasi.

“Semoga dengan penandatanganan ini proses selanjutnya mendapat dukungan penuh semua pihak untuk dapat terealisasi sesuai jadwal,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS