Kemampuan berpikir kreatif dan bertindak inovatif semakin menjadi motor penggerak utama bagi pertumbuhan bisnis perusahaan. Bagaimana tidak, tanpa adanya kemampuan untuk berpikir kreatif, perusahaan tidak akan dapat menemukan cara-cara unik untuk berinovasi memecahkan berbagai permasalahan yang ada.
Hal ini terlihat dalam hasil penelitian yang dirilis BCG pada tahun ini, bertajuk The Serial Innovation Imperative.
Dalam laporan tersebut, BCG mencatat jika jumlah perusahaan paling inovatif di dunia semakin besar. Pendapatan perusahaan kecil pada daftar BCG tahun ini dari 50 perusahaan paling inovatif menyentuh US$ 30 miliar atau naik lebih dari 170% dibandingkan dengan survei pertama pada 2005 (US$ 11 miliar).
Lebih dari itu, BCG menemukan jika perusahaan yang tergolong leading dalam hal inovasi juga mencatatkan pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang kurang inovatif.
Perusahaan yang tergolong ke dalam kategori inovator menaruh 1,4 kali dana yang lebih besar untuk program inovasi mereka. Yang menarik, mereka juga medapatkan hasil yang jauh lebih besar mencapai empat kali lipat dibandingkan persentase penjualan perusahaan yang kurang inovatif.
Masih merujuk pada data yang sama, perusahaan yang inovatif juga terlihat memiliki kebiasaan (culture) yang berbeda dibandingkan dengan perusahaan non-inovatif.
Inovator besar terkemuka mengejar prioritas yang berbeda dan merancang sistem inovasi mereka dengan lebih hati-hati agar berdampak. Ketika perusahaan inovator merancang sistem inovasi yang lebih advance, perusahaan yang belum leading dalam hal inovasi justru masih fokus membenahi hal-hal dasar perihal inovasi.
BCG memotret, perusahaan yang inovatif memiliki kebebasan dalam bertindak (freedom to act) yang lebih unggul dibandingkan perusahaan lain, lebih cepat dalam membangun ide-ide, playful, mengutamakan kolaborasi, dan memiliki prestise yang lebih tinggi.
Lantas, bagaimana dengan perusahaan Anda? Apakah kemampuan berpikir kreatif dan bertindak inovatif telah menjadi nadi bagi perusahaan Anda?