Platform Peer to Peer (P2P) lending berbasis Artificial Intelligence, Kredit Pintar meluncurkan produk pembiayaan bagi para petani, Petani Pintar. Produk ini diluncurkan Kredit Pintar sebagai solusi atas segudang permasalahan petani Indonesia terkait permodalan usaha tani.
Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, jumlah pekerja di sektor pertanian masih tergolong besar (35,7 juta orang).
“Hal ini menggambarkan ada peluang besar dari sektor pertanian di mana masih banyak orang yang membutuhkan solusi terpadu untuk keberlanjutan usaha mereka,” ungkap Wisely Reinharda Wijaya, CEO Kredit Pintar di Jakarta, Selasa (22/05/2019).
Mengambil kue pasar ini, Kredit Pintar melalui produk Petani Pintar memposisikan diri sebagai solusi bagi para petani untuk memperoleh akses pembiayaan yang lebih mudah.
Pertama kali diluncurkan di Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, produk Petani Pintar memungkinkan para petani memperoleh pembiayaan bibit dan pupuk hingga Rp 2 juta hanya dengan menggunakan KTP dan Kartu Keluarga.
“Ke depan, kami akan mengkaji produk pembiayaan petani dengan skala yang lebih luas dan nilai yang lebih besar dalam memberikan solusi terpadu terhadap masa depan pertanian di Indonesia,” tutur Wisely.
Sejauh ini, Kredit Pintar secara keseluruhan telah melayani lebih dari tiga juta nasabah di Indonesia dengan menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 4 triliun.
Editor: Sigit Kurniawan
