Popularitas transaksi paylater makin memelesat, tidak hanya di platform e-commerce, namun juga sektor belanja offline. Tercatat, transaksi offline berkontribusi sebesar 27,7% terhadap total transaksi paylater, atau mengalami kenaikan hingga 169% sepanjang 2023.
Kredivo, bekerja sama dengan Katadata Insight Center (KIC) meluncurkan hasil riset bertajuk Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024. Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo mengungkap terdapat berbagai temuan menarik dalam laporan ini, mulai dari pemerataan adopsi paylater ke berbagai wilayah hingga kepuasan pengguna dari lintas generasi.
“Hasil riset menjadi penguat optimisme kami terhadap geliat industri ini ke depan. Harapannya, kolaborasi strategis kami dengan Katadata Insight Center ini dapat menjadi acuan yang bermanfaat bagi seluruh stakeholder, bukan hanya pelaku industri namun juga regulator, untuk bersama-sama mendorong kemajuan paylater di Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Marketeers pada Rabu (26/6/2024).
BACA JUGA: Bidik Transaksi Tumbuh 30% Selama Ramadan, Kredivo Tebar Promo
Adek Media Roza, Executive Director Katadata Insight Center turut menyampaikan pada tahun 2023, transaksi paylater secara offline mencapai puncak pada kuartal empat, yaitu sebesar 44% dari total seluruh transaksi. Peningkatan ini bertepatan dengan libur akhir tahun dan banyaknya promo dari berbagai merchant yang mendorong aktivitas belanja konsumen.
“Bahkan, kota-kota tier 2 dan 3 mendominasi jumlah transaksi paylater di merchant offline dengan jumlah persentase sebesar 53,1% dibandingkan dengan kota-kota tier 1. Berbagai data ini memperlihatkan bahwa penetrasi metode tersebut makin merata sebagai metode pembayaran pilihan konsumen di berbagai wilayah,” kata Adek.
BACA JUGA: Permudah KPR, BSI Perluas Kolaborasi dengan 17 Developer
Adopsi paylater pada transaksi offline menjadi pilihan bagi masyarakat di tier 2 dan 3 untuk berbelanja menggunakan metode tersebut tanpa hambatan infrastruktur digital dan tingginya ongkos kirim. Kondisi ini menjadi peluang bagi merchant offline dan penyedia layanan paylater untuk memperbanyak kerja sama dalam mengintegrasikan layanan keuangan kredit digital.
Di sisi lain, transaksi paylater secara online tetap didominasi oleh kota di tier 1 dengan kontribusi sebesar 50,5% terhadap total transaksi di seluruh kota tier 1, 2, dan 3. Penggunaan di merchant online juga tetap merata sepanjang tahun, dengan persentase berkisar antara 22,9% hingga 26,7% per kuartal, didorong oleh promo e-commerce pada setiap tanggal kembar.
Sepuluh tanggal transaksi online tertinggi terjadi pada tanggal kembar, dengan puncak tertinggi pada 12 Desember, mencatat jumlah transaksi online 2,11 kali lebih tinggi dari rata-rata harian.
Editor: Ranto Rajagukguk