PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) yang memiliki saham di perusahaan distribusi digital PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), secara agresif melakukan perluasan dan perubahan dalam strategi bisnisnya sepanjang tahun 2018. Ini dilakukan guna mempertegas posisinya dalam industri digital.
Per September 2018, MCAS berhasil menambah titik distribusi hingga naik 121,4% tahun-ke-tahun, menjadi total 43.853 titik dari 19.804 titik pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan masuknya PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) pada kuartal tiga lalu, KREN menambah titik distribusi digitalnya sebesar 16.514 titik, sehingga totalnya menjadi 65.369 titik pada September 2018.
DIVA memposisikan dirinya sebagai salah satu ‘building blocks’ KREN guna menangkap potensi besar yang dimiliki sektor UKM. Perusahaan berupaya meningkatkan tingkat inklusi keuangan UKM serta memperkuat ekosistem digital di segmen tersebut.
Melalui DIVA, KREN berupaya untuk melakukan modernisasi terhadap 56,6 juta UKM yang beroperasi di Indonesia, memberdayakan mereka dengan teknologi dan produk-produk inovatif. Pada 30 Oktober 2018, DIVA telah melakukan Due Diligence Meeting & Public Expose, mengumumkan rencananya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia pada kuartal lkeempat tahun ini.
Lewat IPO, perseroan menargetkan untuk memperoleh dana sebesar Rp 600-800 miliar yang akan digunakan untuk mendorong DIVA dalam memperluas digitalisasi jaringan UKM-nya di Indonesia.
Cetak pertumbuhan
Strategi di atas membuat KREN dapat membukukan pertumbuhan pendapatan kuartal ketiga sebesar 585,5% yoy menjadi Rp 4,1 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan hanya mampu meraih pendapatan Rp 597,3 miliar.
Penggerak utama pertumbuhan pendapatan itu bersumber dari segmen teknologi dan digital, yang meningkat 20 kali lipat yoy mencapai Rp 3,6 triliun. Kontribusinya terhadap total pendapatan juga terus meningkat, bergerak dari 30,4% pada tahun lalu menjadi 88,9% pada kuartal tiga 2018.
Oleh karena itu, KREN berhasil membukukan laba bersih kuartal tiga 2018 sebesar Rp 301,8 miliar. melampaui apa yang telah dicapai perseroan sebesar Rp 291,1 miliar pada tahun lalu.
Editor: Sigit Kurniawan
