Disney+ Hotstar kehilangan hampir seperempat dari basis pelanggan, atau sebanyak 12,5 juta dalam kuartal yang berakhir pada Juni 2023. Hal itu disumbang dari basis pelanggan di India lantaran kurangnya konten kriket.
Dilansir dari TechCrunch, Kamis (10/8/2023), ini adalah kuartal ketiga berturut-turut Disney kehilangan pelanggan. Hotstar memiliki 40,4 juta pelanggan pada akhir Juni 2023, turun sekitar 21 juta sejak Oktober 2022.
Penurunan pelanggan terjadi saat Disney dikabarkan tengah menjajaki penjualan atau membentuk usaha patungan untuk bisnis yang lebih luas di India. Bob Iger, CEO Disney tidak secara khusus memberikan pandangan tentang adanya kasus penurunan pelanggan di India.
BACA JUGA: Kolaborasi Disney dan Swarovski Hadirkan Sepatu Kaca Cinderella
Namun, dia membeberkan strategi bisnis streaming internasional dalam jangka panjang dan menjelaskan kemungkinan untuk keluar dari beberapa pasar.
“Sebenarnya, kami telah melihat beberapa pasar di seluruh dunia dengan pandangan untuk memberikan prioritas kepada mereka yang akan membantu kami menjadikan bisnis ini sebagai bisnis yang menguntungkan,” ujarnya.
Dia menilai ada beberapa pasar yang membuat perusahaan tidak perlu menyediakan layanan apa pun di sana. Namun, ada juga potensi yang cukup tinggi di sejumlah pasar, sehingga diperlukan investasi untuk program lokal, pemasaran dan konten layanan yang lengkap.
BACA JUGA: Genap 100 Tahun Perjalanan, Disney Luncurkan Kampanye Global Create 100
“Pada dasarnya, apa yang saya katakan adalah tidak semua pasar diciptakan sama. Dalam hal perjalanan kami menuju profitabilitas, salah satu cara yang kami yakini akan kami lakukan dengan menciptakan prioritas secara internasional,” ucapnya.
Iger melanjutkan Disney sedang mempertimbangkan opsi strategis untuk portofolio jaringan TV perusahaan. Perusahaan juga menaikkan harga versi bebas iklan dari Disney+ dan Hulu sebesar lebih dari 20%. Ini menjadi kenaikan biaya kedua untuk tahun 2023.
Hotstar, unit strategis portofolio Fox yang menjadi bagian dari Disney setelah akuisisi menarik puluhan juta pelanggan dalam satu dekade terakhir dengan menyediakan siaran langsung pertandingan kriket, khususnya turnamen IPL lokal.
Hal ini berubah ketika Disney kalah dalam penawaran hak digital IPL musim terakhir dari Viacom18, sebuah perusahaan yang didukung oleh Reliance Industries milik miliarder Mukesh Ambani. Untuk memenangkan pelanggan secara agresif, JioCinema menayangkan IPL tahun ini secara gratis di India.
“Dalam esensinya, hasil ini memungkinkan masuknya operator telekomunikasi seluler terbesar di negara itu ke dalam pasar yang sebelumnya dikuasai oleh Disney. Strategi bisnis linear melalui pengamanan hak IPL oleh Disney menjadi tidak masuk akal setelah REliance memperkenalkan produk seluler IPL mereka secara gratis,” tulis lembaga riset independen MoffettNathanson dalam laporan bulan lalu.
Editor: Ranto Rajagukguk