Kuartal II 2024, Google Cuan Besar dari Bisnis Iklan dan Cloud

marketeers article
Google. (FOTO: 123RF)

Alphabet, perusahaan induk Google melaporkan pendapatan dan laba bersih kuartal II 2024 yang melampaui estimasi. Capaian itu didukung dari peningkatan penjualan iklan digital dan permintaan yang solid di layanan cloud, meski dari sisi belanja modal tetap tinggi. 

Apa yang diraih Google menandakan permintaan yang kuat untuk iklan digital berkat sejumlah event, seperti Olimpiade Paris dan pemilihan umum di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS). Sementara itu, peningkatan belanja modal diimbangi dengan tumbuhnya bisnis software perusahaan.

BACA JUGA: Perkaya Apple Intelligence, Apple Kejar Kerja Sama dengan Google

Adopsi yang kuat terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif mendorong bisnis cloud Google. Penjualan iklan, sumber pendapatan utama Alphabet naik 11% menjadi US$ 64,6 miliar.  

(Sumber: Reuters)

Perusahaan diketahui menjual iklan di produk pencariannya menggunakan data pelanggan untuk menargetkan mereka dengan lebih baik. Laba bersih pada kuartal terakhir melonjak 28,6% menjadi US$ 23,6 miliar, melampaui estimasi rata-rata sebesar US$ 22,9 miliar. 

BACA JUGA: Google Sedang Kembangkan Fitur Personalisasi Chatbot AI

“Ini adalah kuartal yang luar biasa bagi Google dengan peningkatan di seluruh bidang,” kata Ido Caspi, seorang analis riset dari Global X dikutip dari Reuters, Kamis (25/7/2024).

Total pendapatan Google tumbuh 14% menjadi US$ 84,74 miliar, dibandingkan dengan estimasi konsensus analis sebesar US$ 84,19 miliar berdasarkan data LSEG. Penjualan iklan untuk unit bisnis YouTube naik 13% menjadi US$ 8,67 miliar. 

Pendapatan dari layanan cloud, yang dimonitor karena dari sisi belanja modal meningkat, mengalami pertumbuhan 28,8% menjadi US$ 10,35 miliar. Para analis memperkirakan pendapatan dari unit bisnis itu sebesar US$ 10,16 miliar.

Alphabet melaporkan belanja modal sebesar US$ 13 miliar pada kuartal II 2024. Ruth Porat, kepala keuangan Alphabet mengatakan kepada investor bahwa belanja modal kuartalan untuk sisa tahun 2024 akan mencapai atau di atas US$ 12 miliar. 

Pada periode Januari-Maret 2024, belanja modal perusahaan telah melonjak 91% menjadi US$ 12 miliar sehingga membuat para investor khawatir. Seperti para pesaingnya, Alphabet berupaya untuk meluncurkan layanan AI karena investor terus menggelontorkan miliaran dolar AS ke dalam teknologi tersebut. 

Namun, AI searches telah menghasilkan serangkaian respons yang negatif. Google menarik kembali teknologi ini pada bulan Mei 2024 untuk memperbaiki kekurangannya. Sundar Pichai, CEO Alphabet menjanjikan ke para investor bahwa teknologi ini akan diluncurkan ke lebih banyak negara. “Anda akan melihat kami memperluas penggunaannya ke wilayah lain.” 

Pichai melanjutkan produk AI bukan hanya membantu perusahaan melalui efisiensi, termasuk juga mendorong pendapatan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS