Kuartal III/2022, Bank Neo Commerce Catatkan Laba Rp 10,1 Miliar
PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) sebagai bank digital di Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif pada laba kuartal III/2022. Setelah berhasil menjangkau ratusan komunitas, laporan keuangan BNC juga menunjukkan pertumbuhan yang positif, BNC berhasil secara konsisten mencatatkan laba sepanjang kuartal III/2022.
“Kami sedang menuju usia dua tahun sejak kehadiran aplikasi neobank. Ditopang dengan kinerja positif yang berkelanjutan, BNC semakin menunjukkan eksistensinya sebagai solusi bagi kebutuhan nasabah,” papar Tjandra Gunawan, Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk dalam laporan tertulisnya.
Menyusul performa apik laba Bank Neo Commerce, raihan Fee Based Income BNC pada kuartal III/2022 perusahaan juga meningkat sebesar 342,03% menjadi Rp 254,14 miliar dibandingkan kuartal III 2021 yang hanya sebesar Rp 57,49 miliar. Sedangkan dari sisi penyaluran Kredit, di posisi kuartal III 2022 BNC mencatatkan kenaikan total Kredit yang cukup signifikan, yaitu menjadi sebesar Rp 8,9 triliun, atau naik dari Rp3,84 triliun (131,77%) year on year (yoy) dengan posisi kuartal III 2021.
BACA JUGA: Bank Neo Commerce Targetkan Right Issue Pada Kuartal IV-2022
Dengan kenaikan total kredit tersebut, pendapatan bunga bersih (NII) BNC secara year on year (yoy) September 2022 tumbuh secara signifikan, yaitu sebesar 350,78% atau menjadi Rp 1,089 triliun jika dibandingkan dengan posisi September tahun 2021 yang sebesar Rp 241,8 miliar.
Dengan kenaikan Fee Based Income dan pendapatan bunga bersih pada kuartal III 2022, BNC berhasil membukukan laba sebesar Rp 10,1 miliar. Dengan demikian, rugi bersih BNC per September 2022 tergerus menjadi Rp 601,2 miliar.
Dibandingkan posisi September 2021, Rasio Beban Operasional turun sebesar 17%, yaitu dari 147,9% menjadi 130,9% di September 2022.
Sedangkan pencapaian positif di sisi Aset, pada September 2022 Aset BNC telah mencapai Rp 15,9 triliun atau naik sebesar 98,75% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp 8,1 triliun. Lalu, secara year on year (yoy) di sisi dana pihak ketiga (DPK) juga terjadi kenaikan sebesar 88,9% di September 2022 menjadi Rp 12,6 triliun, dibandingkan Rp 6,67 triliun di posisi September 2021.
BACA JUGA: Rugi Ratusan Miliar, BNC Optimistis Kinerja Akhir Tahun Berbuah Manis
Dalam pengembangan produk, BNC terus melengkapi fitur-fitur baru di aplikasi neobank yang mendukung kebutuhan nasabah, seperti Neo Emas untuk para nasabah yang ingin berinvestasi emas. Dan, yang baru saja hadir adalah fitur Tabungan Berjangka (Neo Wish).
Selain itu, ada juga fitur yang diminati oleh para nasabah, yaitu Neo Loan atau pinjaman kredit langsung secara online untuk nasabah melalui aplikasi. Fitur-fitur ini memungkinkan nasabah semakin aktif melakukan berbagai transaksi keuangan.
“Sebagai bank umum dan perusahaan terbuka, kami juga berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti. Saat ini kami di tengah-tengah proses pelaksanaan Right Issue dan akan rampung pada Kuartal IV tahun ini. Saya percaya bahwa semua pencapaian kami sejauh ini menjadi bukti nyata bahwa fundamental bisnis dan keuangan BNC semakin kuat dari waktu ke waktu,” tutup Tjandra.