Warung tradisional tidak hanya menjual barang kebutuhan rumah tangga tetapi berubah menjadi serba bisa. Hal itulah yang menjadi ide dari didirikannya Kudo pada tahun 2014. Hingga Juni 2019 ini, Kudo tercatat telah memberdayakan dua juta lebih warung lewat teknologi. Layanan yang diberikan agen-agen Kudo tersebut di antaranya dapat berjualan pulsa, pembayaran tagihan, hingga tiket perjalanan.
Melalui aplikasi Kudo, para agen juga ikut terbantu untuk mengisi stok barang yang telah habis di warung mereka. Tidak perlu lagi menutup warung ketika berbelanja. Para agen cukup membeli lewat aplikasi kemudian mengirim uangnya. Keistimewaan lainnya adalah mereka bisa menawarkan berbagai layanan keuanga digital.
“Selama lima tahun terakhir, Kudo telah mencatat pencapaian yang cukup pesat untuk memajukan warung tradisional hingga ke pelosok negeri. Saat ini, Kudo telah berhasil memberdayakan lebih dari dua juta agen di lebih dari 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Ke depannya, melalui gerakan #MajuinWarung kami berkomitmen untuk dapat memberikan akses digital kepada lebih banyak warung tradisional di tanah air serta melengkapi produk dalam aplikasi Kudo untuk membantu agar warung menjadi serba bisa melalui kerja sama dengan mitra strategis,” ungkap Agung Nugroho, CEO dan Co-Founder Kudo.
Saat ini, salah satu fokus Kudo adalah untuk memberikan layanan keuangan digital kepada masyarakat luas dengan keterbatasan akses digital dan perbankan. Dengan layanan kirim uang melalui jaringan agen Kudo hasil kolaborasi dengan Bank BNI, Kudo ingin memberi manfaat bagi para pemilik warung yang menjadi agen Kudo dan para pelanggannya untuk kirim uang tanpa perlu datang ke bank.
Sepanjang tahun 2018 hingga saat ini, Kudo fokus menjangkau lebih banyak warung tradisional. Dalam periode tersebut, Kudo mencatat pertumbuhan agen yang signifikan yakni lebih dari 44% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan paling pesat terjadi di 5 provinsi yaitu Aceh, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Gorontalo, dan Sumatera Barat. Dari segi jumlah transaksi, Kudo mencatat pertumbuhan yang signifikan sebesar 132%.
Editor: Eko Adiwaluyo