Kunci Sukses dan Strategi Surabaya Atasi Masalah Lalu lintas

marketeers article

Surabaya menjadi kota yang sukses dalam penanganan lalu lintas. Tidak hanya mampu mengurai kemacetan, namun juga menekan tingkat kecelakaan lalu lintas yang pada akhirnya meminamilisir korban. Apa saja resep dari kota ini?

Salah satu kunci utama dalam keberhasilan ini tak lain adalah kepemimpinan yang kuat dan kepedulian dari pemimpin daerah. Dan, persyaratan tersebut sangat melekat pada Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Baginya, keselamatan orang di jalan raya adalah program utama pemerintahannya.

“Walaupun saya orang pertamanan, tapi soal keselamatan di jalan raya menjadi prioritas saya. Karena, rasa-rasanya konyol kalau ada yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Jadi, saya bisa dibilang cerewet kalau urusan ini,” Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat acara Sharing Session dalam rangka penjurian Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2018, pekan lalu di Surabaya.

Sharing session merupakan forum untuk mempertemukan pemerintah kota dan kabupaten finalis IRSA 2018 dengan instansi terkait.  Sehingga hasil dari forum ini dapat dijadikan referensi untuk menerapkan sistem tata kelola keselamatan jalan yang baik di wilayahnya. Dengan adanya sharing session ini, menjadikan IRSA yang tidak hanya sekedar penghargaan melainkan mampu merangkul berbagai pihak untuk saling bersinergi mewujudkan zero accident di Indonesia.

Risma menambahkan, Kota Surabaya bila tidak dikelola dengan benar, sebernarnya bisa jauh lebih macet dari Jakarta. Penyebabnya, luas area yang sempit ditambah dengan kepadatan dan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Belum lagi, sebagai kota terbesar di Jawa Timur, kota ini menjadi tempat hidup bagi warga dari kota-kota di sekitarnya.

Lalu, apa resep Risma dan jajarannya, sehingga bisa menjadikan Surabaya tertib dan lancar lalu lintas? Pertama, kota ini telah membangun sebuah sistem canggih untuk melakukan monitoring kondisi jalan raya hingga melakukan tindakan bila terjadi kemacetan. Sistem itu adalah SITS, Surabaya Intelligent Transportation System. Ada lebih dari 1.200 di Kota Surabaya yang fungsinya untuk mendukung lalu lintas, keamanan, pengamanan objek vital, dan lainnya.

“Melalui sistem ini saya jajaran terkait bisa memonitor sudut-sudut jalan di Surabaya mana yang memerlukan penanganan. Kemudian, didukung dengan Command Center 112 yang merupakan 911 versi Surabaya, tapi lebih lengkap karena tidak hanya menangani lalu lintas, tapi banyak hal yang sifatnya darurat, termasuk banjir dan terorisme,” tambah perempuan yang akrab disapa Risma ini.

Ketika menangani lalu lintas, mengatur kendaraan yang bergerak saja tidaklah cukup. Mengatur kendaraan yang parkir pun harus dilakukan.  Untuk itulah, Surabaya telah membangun Park & Ride, yakni sebuah gedung bertingkat di tengah kota khusus untuk parkir kendaraan. Memang, fenomena kendaraan parkir di jalan di kota manapun menjadi salah satu sumber utama kemacetan.

“Rencananya, tahun depan kami akan menambah 4 lagi Park & Ride.  Dengan begitu, Surabaya bisa bebas dari kendaraan yang parkir di jalan,” tegas Risma.  Infrastruktur saja juga belum cukup. Di Surabaya, semua kendaraan umum, baik angkutan orang dan barang, harus mengikuti aturan ketat. Wajib lolos uji kir atau dikandangkan.

Risma juga menempatkan edukasi tentang keselamatan berlalu lintas sebagai poin penting. Pemerintahan Kota Surabaya terus menggelar edukasi ke anak sejak dini. “Sudah ada ribuan siswa yang mendapat edukasi keselamatan berlalu lintas, secara teori dan praktik. Kami juga membangun taman lalu-lintas untuk anak-anak yang lebih kecil,” pungkasnya.

    Related