Kunjungan Paus Fransiskus, Momentum Nation Branding Indonesia

marketeers article
Kedatangan Paus Fransiskus. Tampak Menteri Agama RI mendampinginya. Sumber foto: Indonesia Papal Visit Committee

Pesawat ITA Airways yang membawa Paus Fransiskus mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 11.25 WIB, Selasa, 3 September 2024. Pesawat komersial ini berangkat dari Bandara Fiumicino, Roma dan menempuh waktu 13 jam untuk sampai di Jakarta. Mendaratnya pesawat ini menandai menandai dimulainya Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024.

Begitu mendarat, masyarakat Indonesia dibuat terkesima. Sosok Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan tampil sederhana. Ia naik pesawat komersial dan bukan jet pribadi. Ia menyalami petugas bandara. Ia kemudian memilih naik mobil Innova Zenix, bukan mobil mewah dan antipeluru. Bahkan, ia duduk di depan, membuka jendela mobil, sembari melambaikan tangan dan melempar senyum bagi warga yang menyambut di pinggir jalan. 

Paus Naik Innova
Paus Naik Innova Zenix setelah turun dari pesawat komersial dari Roma. Sumber foto: Indonesia Papal Visit Committee

Tak heran, Paus yang sederhana dan rendah hati ini disambut antusias oleh banyak kalangan. Tak hanya oleh umat Katolik yang akan misa bersama di Stadion Gelora Bung Karno pada 5 September nanti, tetapi juga dari kalangan pemerintah, tokoh lintas agama, mitra diplomatik, dan lainnya.

Kunjungan Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio dan menjadi paus pertama dari Amerika Latin ini bisa dimaknai beragam. Sebagai tokoh dunia yang berpengaruh dan disegani, kedatangannya menjadi momentum nation branding bagi Indonesia. 

Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara mayoritas muslim dan kunjungan pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi toleransi dan persaudaraan. Ini sesuai dengan semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika. 

Momentum Toleransi

Di hari kedatangan Paus Fransiskus, Presiden Joko Widodo memberi pernyataan resmi yang intinya menyambut baik kedatangannya. “Kunjungan ini merupakan kunjungan yang sangat bersejarah dan sudah direncanakan beberapa tahun lalu, namun sempat tertunda akibat pandemi COVID-19,” kata Presiden Jokowi.

Momen ini bersejarah karena ini kunjungan terakhir Paus ke Indonesia terjadi lebih dari tiga dekade lalu. Asal tahu saja, kunjungan apostolik pertama dilakukan oleh Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. 

Presiden menegaskan bahwa Indonesia dan Vatikan berbagi komitmen yang sama untuk memupuk perdamaian, persaudaraan, dan menjamin kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. Ini pun sesuai tema kunjungan Paus Fransiskus, yakni Iman, Persaudaraan, dan Belarasa.

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas yang juga menyambut di bandara mengatakan kunjungan Paus Fransiskus menjadi momentum toleransi bagi seluruh umat lintas agama untuk mewujudkan kerukunan. 

Mengutip pernyataan Paus Fransiskus, Yaqut bilang bahwa dialog antariman merupakan langkah penting dan menjadi kunci bagi toleransi dan perdamaian dunia. Fransiskus merupakan sosok Paus yang selama ini lantang menyerukan kemanusiaan, perdamaian, toleransi, persaudaraan, hingga kelestarian lingkungan.

Pada Oktober 2020, Fransiskus mengeluarkan Ensiklik Fratelli Tutti yang mengajak semua orang membangun persahabatan dan persaudaraan sosial. Seruan ini berangkat dari masalah-masalah global yang terjadi, seperti manipulasi demokrasi, ketidakadilan, hilangnya makna komunitas sosial, ketidakpedulian pada kesejahteraan bersama, menguatnya logika pasar  yang hanya mengeruk keuntungan dan budaya membuang, pengangguran, rasisme, perbudakan modern, masalah migran, hingga perdagangan manusia. Bagi Fransiskus, masalah global hanya bisa diselesaikan dengan aksi global. 

Paus Fransiskus juga akan mengunjungi Masjid Istiqlal dan bertemu dengan Imam Besar Nasaruddin Umar. Paus akan menandatangani Deklarasi Bersama Istiqal 2024: Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan. 

Agen Terdepan Toleransi 

Momentum untuk memperkuat nation branding bagi Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi toleransi inil dijaga benar-benar oleh pemerintah dengan jaminan keamanan dan kenyamanan selama lawatan Paus Fransiskus. 

Boleh dibilang beberapa tahun belakang, Indonesia secara maraton mendapatkan momentum nation branding karena menjadi tempat event-event internasional. Sebut saja Asian Games Ke-18 tahun 2018, Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali tahun 2022, Kejuaraan Dunia MotoGP di Mandalika, dan sebagainya.

Harapan yang sama, Kunjungan Paus Fransiskus ini semakin memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang toleran dan terbuka pada persaudaraan. Persis seperti harapan Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dalam konferensi pers pada 29 Agustus lalu bahwa Indonesia bisa menjadi agen terdepan untuk persaudaraan dan kemanusiaan di Asia. 

Related

award
SPSAwArDS