Kunjungi Beijing, Elon Musk Berhasil Cabut Pembatasan Tesla di Cina

marketeers article
Elon Musk. (Sumber: Britannica)

Pemerintah Cina resmi mencabut larangan atau pembatasan untuk mobil listrik Tesla di sejumlah daerah negara tersebut, Minggu (28/4/2024) waktu setempat. Produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS) ini sempat terkena pembatasan karena isu keamanan data. 

Dilansir dari CNBC, Senin (29/4/2024), kebijakan anyar itu menyusul kunjungan Elon Musk, CEO Tesla ke Beijing untuk melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang. Keduanya bertemu di pameran mobil besar pertama di kota itu dalam empat tahun terakhir.

BACA JUGA: Tesla Bakal PHK 693 Karyawan di Nevada

Tesla diketahui menjadi mobil listrik paling populer di Cina. Namun, merek itu dilaporkan telah dilarang dalam penggunaannya di pemerintahan karena adanya kekhawatiran mengenai data yang bisa dikumpulkan oleh Tesla.

Tesla tidak memerinci secara spesifik pemerintah daerah mana saja yang telah mencabut larangan terhadap mobil listriknya. Di sisi lain, pemerintahan Biden awal tahun ini mengumumkan penyelidikan terhadap mobil-mobil yang diimpor dari Cina karena adanya risiko keamanan nasional yang diduga mampu mengumpulkan data tentang AS.

BACA JUGA: Bubarkan Tim Pemasaran, Ini Marketing Lesson dari Tesla

Tesla bukan menjadi satu-satunya merek mobil listrik yang lolos dari aturan keamanan data. Selain Model 3 dan Model Y Tesla, sejumlah kendaraan dari BYD, Lotus, Nezha, Li Auto, dan Nio telah lulus persyaratan keamanan data Cina.

Pusat Koordinasi Cina mencatat persyaratan keamanan data dirilis pada November 2023 dan mencakup mobil yang diproduksi pada tahun 2022 dan 2023. Aturan ini untuk menguji apakah mobil-mobil tersebut menganonimkan data pengenalan wajah di luar kendaraan, secara default tidak mengumpulkan data kokpit, dan secara komprehensif memberi tahu pengguna tentang proses informasi pribadi.

Tesla termasuk dalam kelompok pertama produsen mobil yang memenuhi persyaratan kepatuhan data. Tesla melokalkan penyimpanan data pada tahun 2021 di pusat data Shanghai dan lulus standar internasional ISO 27001 untuk keamanan informasi setelah ditinjau oleh auditor pihak ketiga. 

Kunjungan Musk ke Cina juga meningkatkan ekspektasi bahwa software bantuan pengemudi Tesla, Full Self Driving akan segera tersedia di negara tersebut. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Related